Menu
RSS
Banner Top Topik Sepekan

May 2018

Sinergi Kemdikbud dan Klinik Pendidikan MIPA Kenalkan Bela Negara Lewat Permainan di Kegiatan KKP 2018

 

Bogorplus.com-Kab.Bogor-Jawa Barat. Sebanyak 1.200 anggota Pramuka tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) menjajal permainan matematika bela negara di Lapangan Kinasih Resort and Conference Jalan Raya Sukabumi, Caringin-Kab.Bogor-Jawa Barat, Rabu (09/05/2018). Permainan yang telah diperkenalkan dari Sabang hingga Merauke mendapat sambutan positif dan dilakoni dengan penuh ceria oleh para peserta meski di bawah teriknya sinar mentari pagi.

Acara yang digelar sejak pukul 08.00 - 11.30 WIB ini diprakarsai oleh Direktorat Pembinaan SMP, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kemdikbud RI bekerja sama dengan Klinik Pendidikan MIPA (KPM) dalam rangka "Kawah Kepemimpinan Pelajar (KKP) SMP 2018" .

Riuh tawa riang dan ekspresi semangat tampak pada diri para pelajar saat memulai permainan. Diawali dengan membuat yel-yel, lalu peserta melakukan suten, melempar dadu, dan mengadu strategi menjalankan bidak. Tak hanya itu, para peserta juga mengikuti setiap tantangan yang terdapat dalam Permainan Matematika Bela Negara (PMBN). Dalam PMBN, terdapat 6 kartu yang memuat pertanyaan seputar wawasan kebangsaan, di antaranya pertanyaan tentang NKRI, Bhinneka Tunggal Ika, Pancasila,  Sejarah Perjuangan Bangsa, UUD 1945, dan Bela Negara. Para peserta ditantang untuk menjawab setiap soal yang diajukan dalam permainan. Peserta dianggap menang jika mendapatkan banyak kartu di akhir permainan.

Dari pantauan tim bogorplus.com, Pak Arodhi selaku Instruktur utama PMBN berhasil membuat peserta berbaur dalam semangat kebersamaan dan semuanya larut dalam kegembiraan.

Instruktur utama, Drs. H. Moh Arodhi mengatakan bahwa pendidikan bela negara merupakan hal penting yang harus diajarkan pada generasi muda. Sehingga kita perlu memperkenalkan pendidikan bela negara dengan cara yang mudah dipahami oleh generasi muda saat ini. “Alhamdulillah Klinik Pendidikan MIPA (KPM) telah merancang Permainan Matematika Bela Negara bagi para pelajar,” kata Pak Arodhi.

Disamping itu, Pak Arodhi menyampaikan bahwa PMBN ini telah dilaksanakan dan dikembangkan secara nasional bekerja sama dengan Staf Umum Teritorial Angkatan Darat dalam kemasan program Wisata Matematika Bela Negara. “Kami bersyukur, permainan matematika bela negara diapresiasi oleh Kemdikbud dan diadopsi menjadi salah satu materi pada program Kawah Kepemimpinan Pelajar.  Kegiatan ini bukan yang pertama, KPM telah diberikan kepercayaan melaksanakan kegiatan ini yang ketiga kalinya oleh Direktorat Pembinaan SMP. Kegiatan sebelumnya dilangsungkan di Ambon dan Medan.

Saat dikonfirmasi, apakah kerja sama ini terbuka untuk dikerjasamakan dengan lembaga lain? Pak Arodhi menegaskan sinergi ini sangat terbuka untuk disinergikan dengan lembaga lain. “Siapa pun bisa melakukan kerja sama. Kami sangat menyambut baik apabila ada lembaga yang ingin mendapatkan pelatihan karakter bela negara dari Klinik Pendidikan MIPA,” pungkasnya.

Salah satu peserta program Kawah Kepemimpinan Pelajar (KKP), Yuda Pramudia (13), siswa kelas 8 SMPN 2 Labuan, Pandeglang-Banten mengaku senang karena pertama kali baru mengikuti outdoor activity seperti ini.

“Seru sekali banyak pengetahuan di dalamnya, menambah wawasan kebangsaan dan uniknya ada unsur matematikanya,” ujarnya.

Pelajar lainnya, Ayunda Oktaviani kelas 8 SMP Negeri 5 Jakarta juga terlihat asyik bermain bersama temannya. “Biasanya bela negara terkesan monoton, tetapi kali ini dikemas begitu menarik. Mudah-mudahan setelah kegiatan ini semakin banyak pelajar yang cinta pada tanah airnya", harap Ayunda

Tim Media

Read more...

Kesan Karantina IMWiC 2018 di Mata Peserta dan Orang tua

Bogorplus.com-Kota Bogor-Jawa Barat -- Klinik Pendidikan MIPA kembali dipercaya menjadi tuan rumah kompetisi matematika bertaraf internasional yang bertajuk International Mathematics Wizards Challenge. Tidak hanya menjadi tuan rumah, KPM juga mengirimkan 190 pelajar untuk berkompetisi pada ajang tahunan tersebut. Perhelatan yang diselenggarakan di Redtop Hotel, Jakarta, Indonesia akan bersaing dengan peserta dari dua negara lainnya, yakni Filipina dan Thailand.

Sebelum menghadapi event kompetisi pada sabtu (05/05/2018) mendatang, Klinik Pendidikan MIPA terlebih dahulu menggelar rangkaian seleksi di berbagai daerah untuk mencari peserta terpilih yang akan mengikuti IMWiC 2018. Selain seleksi langsung di daerah, panitia juga memilih peserta terbaik dari para finalis KMNR Se-Indonesia ke-13 yang sudah dilaksanakan pada minggu (15/04/2018) lalu.

Setelah melewati serangkaian tes, peserta IMWiC terpilih menjalani karantina yang bertempat di Hotel Permata Bogor dari tanggal 27 April - 04 Mei 2018. Di masa karantina, para peserta mengikuti pembinaan karakter, pembinaan sikap mental, dan pembekalan materi matematika.

Meski berlangsung relatif singkat, para panitia sukses menyatukan visi -misi para peserta yang heterogen, dari mulai kelas 1 SD - 9 SMP menjadi suatu tim yang solid. Bahkan di antara peserta dapat berbaur satu sama lain dengan para peserta dari berbagai daerah.

Tim pelatih KPM tidak berfokus mengejar gelar juara saja, kami juga fokus membina akhlak dan perilaku peserta. Karena hal tersebut merupakan faktor kunci untuk menentukan keberhasilan, selain daya juang belajar yang tinggi,” ujar Team Leader Indonesia, Ryky Tunggal Saputra Aji dalam kesempatan wawancara lewat telepon seluler, Selasa (01/05/2018).

“Selama karantina, panitia melihat bagaimana kedisiplinan dan kehidupan mereka sehari-hari. Seperti dalam hal ibadah, peserta diajak untuk taat pada ajaran agamanya masing-masing. Selain itu, hubungan sesama teman terlihat dari cara anak-anak bersosialisasi. Jadi, meskipun terasa singkat, hal tersebut menjadi cara yang cukup efektif untuk turut serta berkontribusi dalam upaya pembangunan sumber daya manusia yang Indonesia berkualitas,” tutur Pak Ryky.

Peserta karantina asal SDI Athirah Makassar, Amira Kaila Kaherani sangat senang selama menjalani karantina, meskipun baru pertama kali jauh dari keluarga.

“Rindu sama orang tua selalu ada, tapi selama karantina, saya senang dan rasa rindu terobati karena banyak bertemu teman baru, guru yang seru, dan ilmu baru,” kata siswi kelas 3 SD yang hobi baca buku dan berenang kepada tim bogorplus.com di hotel permata bogor, Rabu (02/04/2018).

Hal senada juga diungkapkan Naufal Zaki Falih, pelajar kelas 7 SMPIT As-Syifa Boarding School Subang yang mengaku senang dengan metode karantina bersama KPM. “Insya Allah jika ada kesempatan, saya ingin ikut serta lagi. Karena bukan hanya mengejar menjadi juara, di KPM diajarkan banyak hal positif tentang kehidupan,” ujarnya.

 

Kiprah KPM dalam ikhtiarnya mencetak generasi emas, turut mendapat dukungan positif dari salah satu orang tua, Hafid Kustanto. “KPM sendiri suatu lembaga yang menerapkan sistem diluar dari kebiasaan, salah satunya menggunakan sistem metode seikhlasnya (SMS) dan matematika nalaria realistik (MNR) yang menimbulkan kesan aneh bagi sebagian orang. Namun pada akhirnya, pertanyaan tersebut terpecahkan sudah, disaat bersamaan Pak Ridwan sering menggelorakan cara berpikir suprarasional. Saya dan keluarga menemukan suatu hal yang selaras dengan impian pelajar Indonesia", ujar Pak Hafid.

“Terkait lomba IMWiC, kami menganggap ini merupakan sarana rekreasi intelektual bagi anak kami. Jadi, tak ada salahnya jika setahun sekali kami menabung, menyiapkan, dan memberikan kesempatan anak kami untuk berwisata matematika dengan mengikuti lomba. Karena orientasi kami adalah untuk memperbesar tabungan jiwa (suprarasional),” tutup Pak Hafid Kustanto.

Tim Media

Read more...

Menanti Kiprah Tim Indonesia KPM di Ajang International Mathematics Wizards Challenge 2018

 

Bogorplus.com-Kota Bogor-Jawa Barat— Kontingen olimpiade matematika Indonesia dari Klinik Pendidikan MIPA sudah bersiap untuk berkompetisi di ajang International Mathematics Wizards Challenge yang akan berlangsung pada tanggal 05-06 Mei 2018 di Jakarta. Tim yang berjumlah 190 pelajar terpilih bertolak ke Redtop Hotel Jakarta pada Jumat (04/05/2018). Setelah sebelumnya mengikuti karantina di Hotel Permata Bogor pada tanggal 27 April – 04 Mei 2018.

International Mathematics Wizards Challenge merupakan event tahunan yang rutin digelar oleh perkumpulan asosiasi matematika di Asia. Klinik Pendidikan MIPA tahun ini dipercaya menjadi tuan rumah di Indonesia, sebelumnya ajang ini digelar di Xiamen, China pada tahun 2017.

Foto: Tim Indonesia pada ajang IMWiC tahun 2017, di Xiamen-Tiongkok

Pada gelaran IMWiC nanti, ada 2 negara selain Indonesia yang akan adu bakat kemampuan matematika, yakni Filipina dan Thailand.

Jika melihat rekam jejak selama ini, Tim Indonesia mempunyai peluang meraih hasil optimal. Yang tak boleh dianggap remeh, para peserta lain dari Filipina dan Thailand juga memiliki sepulang prestasi di ajang Olimpiade Matematika ini. “Terlebih Filipina yang memboyong 399 pelajar dan Thailand membawa 37 pelajarnya datang ke Indonesia. Hal ini merupakan sebuah tantangan bagi Indonesia,” ujar Ryky Tunggal Saputra Aji selaku Team Leader Indonesia.

Pelatih kelahiran Purwokerto ini tentunya menaruh harapan besar pada tim Indonesia agar berkah dan sukses di kancah Olimpiade Matematika Internasional, “Insya Allah dengan pembekalan selama masa karantina, tim Indonesia akan menuai hasil terbaik. Saat karantina, anak-anak tidak hanya dilatih ilmu matematika saja, melainkan dibina adab, akhlak, dan kekompakan tim. Semoga hal tersebut menjadi bekal berharga bagi tim,” sambungnya.

Di akhir wawancara, Pak Ryky memohon doa restu dari masyarakat Indonesia agar tim Indonesia mendapatkan hasil terbaik pada ajang IMWiC tahun ini. “Selain berfokus sukses menjadi tuan rumah, kita juga mesti berkonsentrasi menjaga kiprah prestasi para pelajar Indonesia. Ini amanah yang luar biasa harus KPM jaga dan tunaikan” tutupnya.

Tim Media

Read more...
Topik Banner Bottom
ads by bogorplus.com