Menu
RSS
Banner Top Topik Sepekan

Pentingnya HOTS & Suprarasional di Era Pendidikan 4.0

Foto: Motivator Suprarasional, Raden Ridwan Hasan Saputra/Dok. Screenshot youtube TV Edukasi, Pustekkom-Kemdikbud

Bogorplus.com-Jakarta—Tantangan pendidikan di masa depan makin kompleks. Situasi tersebut perlu direspons secara cepat dan tepat. Era pendidikan 4.0 yang mencirikan adanya perpaduan antara keterampilan teknologi dan keterampilan manusia, seperti kreativitas, berpikir kritis, pemecahan masalah, komunikasi, kolaborasi, serta empati perlu didayagunakan secara optimal. Atas dasar pemikiran perlunya upaya sistematis, terencana, dan berkelanjutan agar siap menghadapi era pendidikan 4.0, Pustekkom Kemdikbud menggelar Seminar Nasional TIK 2018 yang dihelat tanggal 11 Oktober 2018 di Hotel Sultan, Jl. Gatot Subroto, Jakarta Pusat.

Seminar bertema ‘Menyiapkan Generasi Emas dengan Pendidikan 4.0 yang Berkualitas’ dihadiri ratusan peserta yang terdiri dari para duta Rumah Belajar dari seluruh provinsi di Indonesia, para akademisi, para pegiat pendidikan, dan kalangan umum. Selain itu, dihadiri juga Dr. Unifah Rosyidi (Ketua Umum PGRI) sebagai keynote speaker Seminar Nasional TIK 2018 dan pembicara seminar untuk berbagi gagasan serta pengalaman terbaiknya, seperti: Roby Muhamad, Ph. D., Ir. R. Ridwan Hasan Saputra, M. Si., Dr. Cepi Riyana, M. Pd.

 

Salah satu pembicara seminar, Ridwan Hasan Saputra (RHS) menjelaskan bahwa dalam menghadapi era pendidikan 4.0, peran HOTS (Higher Order Thinking Skills) atau kemampuan berpikir tingkat tinggi sangat penting bagi siswa. Sebab, dengan kemampuan itu siswa dapat berpikir kreatif, kritis, dan dapat menyelesaikan masalah sehingga di era pendidikan 4.0 kemampuan belajar mandiri atau heutagogy learning akan sukses jika ditunjang dengan kemampuan HOTS yang dimilki peserta didik.

Lebih lanjutnya, Peraih Anugerah Peduli Pendidikan tahun 2014 dari Kemdikbud ini  menegaskan, HOTS saja tidak cukup dalam menghadapi era pendidikan 4.0. Sebab, pelajar harus punya kemampuan menangkal hal-hal yang bersifat negatif, seperti: penyebaran hoaks dan konten negatif lainnya. Oleh karena itu, perlu adanya pembelajaran cara berpikir suprarasional, yakni cara berpikir yang menggunakan hati untuk menangkal berbagai hal negatif.

“Manfaat dari cara berpikir suprarasional sendiri tidak hanya untuk menangkal hal negatif. Tetapi juga untuk memecahkan berbagai masalah saat kemampuan berpikir tingkat tinggi atau HOTS sudah tidak dapat digunakan lagi,” tandasnya.

“Orang yang beruntung adalah orang yang mempunyai kemampuan berpikir tingkat tinggi atau HOTS dan memiliki cara berpikir suprarasional. Di samping memiliki pola pikir yang baik, orang beruntung juga mempunyai fisik yang sehat dan kuat. Dengan kata lain, orang yang beruntung adalah orang yang dapat memadukan hati, akal, dan fisiknya dapat bersinergi yang digunakan untuk kepentingan orang banyak (dalam hal kebaikan),” tutup RHS.

Dolfanweik Hukom, salah satu peserta seinar mengaku sangat tersentuh hatinya menyimak paparan dari Ridwan HS. “Bagi saya, penjelasan Pak Ridwan sangat menyentuh hati. Apa yang disampaikan Pak Ridwan bukan sekadar materi, namun nasihat hidup. Ilmu Pak Ridwan akan saya lakukan, terutama ilmu bekerja ikhlas untuk kepentingan anak-anak Papua. Gunakan hati saat mengabdi.” ujar duta Rumah Belajar dari Manokwari (Papua Barat).

Tim Media

Read more...

Kisah Unik peraih medali Emas dan Perunggu bidang Sains IMSO 2018

 

Foto: Tim IMSO KPM saat tiba di tanah air, Terminal Bandara Soekarno-Hatta, Kamis (04/10/2018)/Dok. KPM

Tangerang-Banten. – Dibalik keberhasilan tim IMSO KPM di Cina, rupanya tersisip cerita unik yang dapat dijadikan inspirasi meraih mimpi untuk pelajar di Indonesia. Ada pepatah mengatakan “Banyak Jalan Menuju Roma”. Peribahasa ini tepat disematkan untuk dua peserta  bidang sains tim Klinik Pendidikan MIPA (KPM) yang meraih medali di ajang International Mathematics and Science Olympiad  (IMSO) 2018 yang telah berlangsung sejak tanggal 28 September – 04 Oktober 2018 di Cina.

Fansen Candra Funata (SD Darma Yudha, Pekanbaru) dan Baruna Adi Sanjaya (SDI Teratai Putih Global, Bekasi), keduanya baru saja dinobatkan sebagai peraih medali emas (Fansen) dan medali perunggu (Baruna) kategori IPA di ajang lomba matematika dan sains tahunan tingkat internasional, IMSO 2018.

Setelah menjuarai event tersebut, rasa syukur dan haru terpancar dari keduanya. Pasalnya, ikhtiar yang diambil cukup panjang dan berliku hingga akhirnya bisa tampil di ajang IMSO 2018.

Tim Bogorplus.com secara eksklusif  melakukan wawancara setibanya mereka di tanah air, Kamis (04/10/2018).

Kisah pertama datang dari Fansen Candra Funata. Meskipun tak lolos mengikuti IMSO dari jalur OSN, tak menyurutkan semangatnya untuk tetap berikhtiar menatap IMSO 2018. Fansen bersyukur, karena masih dapat diberikan kesempatan mengikuti IMSO melalui jalur  seleksi yang berbeda. Setelah mengikuti babak final Olimpiade Matematika dan Sains Indonesia (OMSI) ke-3 Se-Indonesia, pada tanggal 15 Juli 2018 yang digelar Klinik Pendidikan MIPA (KPM) di Bogor. Fansen lolos seleksi tim IMSO yang dilakukan oleh KPM setelah melalui beberapa tahap seleksi.

OMSI sendiri merupakan kompetisi bertaraf nasional yang mengkombinasikan tes ujian terhadap penguasaan bidang studi matematika dan sains. Lomba OMSI dibagi menjadi dua tahap, yakni babak penyisihan (27/05/2018) yang diikuti 3.137 peserta serentak di kota-kota besar di Indonesia dan babak final yang diikuti 476 siswa di Bogor.

Foto: Fansen Candra Funata (tengah), pelajar asal SD Darma Yudha Pekanbaru saat menerima penghargaan di ajang IMSO 2018/Dok. KPM

Selain menumbuhkembangkan semangat,  bakat serta minat anak-anak di bidang matematika dan sains, OMSI menjadi jalan pembuka untuk menyeleksi tim IMSO KPM yang tahun ini diselenggarakan di China.

Setelah dinyatakan lolos menjadi tim IMSO KPM, Fansen dan 11 peserta terpilih (6 matematika dan 6 sains), mengikuti kegiatan karantina menuju IMSO yang diselenggarakan KPM dalam dua tahap.

Yang menarik perhatian Fansen selama mengikuti karantina adalah pola dan sistem karantina yang digelar KPM. Ia mengaku bersyukur karena di KPM tak sekedar mendapatkan pembinaan materi IPA (bidang studi yang dilombakan). Namun, juga pembinaan karakter tidak kalah penting, yakni pembiasaan adab dan akhlak yang baik. “Inilah yang menjadi keunikan dan nilai tambah saya ketika belajar bersama KPM,” Ujar Fansen.

Fansen beserta kedua orangtuanya pun meyampaikan rasa terima kasih yang besar kepada pihak sekolah (SD Darma yudha) dan tim KPM yang telah mendukung dan membinanya hingga dapat berkompetisi secara maksimal dan mempersembahkan medali emas bidang IPA dari ajang IMSO 2018 ini.

Kisah kedua datang dari Baruna Adi Sanjaya, yang mengatakan sangat bersyukur kepada Allah Swt karena dapat menjadi bagian tim yang berlaga di IMSO 2018. Pelajar SDI Teratai Putih Global Bekasi ini juga memiliki pengalaman yang tak jauh berbeda dengan perjuangan Fansen.

Foto: Baruna Adi Sanjaya, pelajar asal SDI Teratai Putih Global, Bekasi yang meraih medali perunggu bidang IPA/Dok. KPM

Meski tak lolos seleksi OSN tingkat Kecamatan, Baruna akhirnya dapat mencicipi tiket IMSO 2018. Hal tersebut terjadi bukan tanpa perjuangan yang berat. Sama halnya dengan siswa lain, Baruna harus menempuh proses seleksi ketat dan harus bersaing dengan siswa KPM dari berbagai daerah untuk mendapatkan kesempatan mengikuti IMSO 2018. Meskipun Ia merupakan siswa kelas khusus KPM, tak membuatnya Jumawa. Baruna terus mengasah kemampuannya dengan terus berlatih dan belajar dengan tekun. Hingga akhirnya Ia lolos seleksi dan terpilih menjadi tim IMSO KPM.

“Tak hanya kegigihan yang kuat untuk menuju IMSO, Baruna juga dinilai sebagai pelajar yang memiliki adab dan akhlak yang baik,” ungkap Ibu Ina Ana Khoeriyah selaku Deputy Leader IMSO bidang Sains.

Kiprah dan perjuangan Baruna pun akhirnya membuahkan hasil. Berhasil mendapatkan medali perunggu, Baruna  mengungkapkan rasa syukurnya dan meyakini bahwa kesuksesan adalah anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa.

Tim Media

Read more...

Berawal dari Rumah Pendidikan MIPA (RPM), Arya Bima Sena Meraih Sukses IMSO 2018 di Cina

Foto: Muhammad Arya Bima Sena pelajar asal SD ABC Kids Kota Wisata yang meraih medali perunggu bidang studi IPA/Dok. KPM 

Bogorplus.com-Zhejiang-Cina. -- Gelaran International Mathematics and Science Olympiad (IMSO) 2018 di Cina telah usai. Namun, ada sepenggal kisah yang patut menjadi kebanggaan insan pendidikan di Indonesia. seperti yang kita ketahui, event tahunan ini hanya dapat diikuti oleh putra/putri terbaik bangsa yang mengikuti Olimpiade Sains Indonesia (OSN). Dan, lembaga yang dapat mengirimkan perwakilan, yakni Kemdikbud.

Selain Kemendikbud, lembaga yang bernama Klinik Pendidikan MIPA (KPM) juga mendapatkan kepercayaan mengikutsertakan pelajarnya ke ajang IMSO. Meskipun berstatus lembaga pendidikan swasta, geliat KPM di Indonesia terbilang cukup gemilang. Tak hanya melahirkan pelajar berprestasi di bidang Matematika dan Sains, KPM juga menggagas Kampung Matematika Laladon di Bogor oleh Ridwan Hasan Saputra (2015).

Siapa sangka, Kampung Matematika yang digagas RHS kini telah melahirkan pelajar berprestasi dengan meraih medali perunggu di ajang International Mathematics and Science Olympiad (IMSO) 2018, bertempat di Hailiang Education, Zhejiang, Cina, pada hari Jumat (28/9) hingga Kamis (04/10).

Pelajar tersebut adalah Muhammad Arya Bima Sena, perjuangan menuju IMSO 2018 terbilang tak mudah. Bahkan, pelajar asal SD ABC Kids tak menyangka dirinya terpilih menjadi tim IMSO KPM.

Foto: M. Arya Bima Sena (ketiga dari kiri) saat menerima penghargaan di ajang IMSO 2018/Dok. KPM

Perjuangannya berawal tatkala Ia masuk bergabung di KPM sejak kelas 4 SD. Saat itu, Arya mengaku lokasi belajar yang Ia pilih di Rumah Pendidikan MIPA (RPM) milik Ibu Anis Kurniasih. keteguhan Arya dalam mengenyam pendidikan di RPM diikutinya tanpa rasa beban.

Setahun berjalan, Arya pun akhirnya naik kelas 5 SD. Pada level ini Arya pun masih bersemangat menempuh pendidikan di KPM. Meskipun berbagai macam ujian menerpa, seperti: semangat belajar menurun dan padatnya tugas di sekolah, tak menyurutkan Arya. Bahkan Arya pun menikmati proses belajar di Kampung Matematika dan merasa senang ketika belajar di Kampung Matematika. “Belajar di Kampung Matematika merupakan keunikan sendiri bagi KPM. Suasana belajar yang terbuka, membuat saya semakin memahami makna interaksi dengan warga, adab, dan sopan santun,” ungkap Arya.

Tak berselang lama, Arya pun mendapat kesempatan mengikuti kelas khusus dengan mengikuti selesi yang digelar KPM. Dari proses inilah Arya akhirnya mulai mendalami materi-materi dengan kategori tingkat tinggi (olimpiade). tak hanya berhadapan dengan soal-soal tingkat tinggi yang Ia pelajari, Arya pun harus melakoni perjalanan Jakarta-Bogor (PP) setiap akhir pekan. Namun, hal tersebut tetap Ia jalankan bersama kedua orangtuanya dengan penuh keikhlasan.

Pada sebuah kesempatan, tibalah Ia berkesempatan mengikuti ajang IMSO. Namun Arya menyadari hal tersebut tak mungkin didapatkannya secara instan. Proses seleksi pun Ia jalani hingga akhirnya Ia ditetapkan KPM menjadi tim Indonesia KPM untuk mengikuti ajang IMSO di Cina.

Tiket menuju IMSO pun telah Ia dapatkan, Arya pun harus melewati proses karantina yang cukup panjang selama 2 minggu yang dibagi menjadi dua tahap. Latihan mental, fisik, dan ilmu yang telah didapatkan selama belajar di KPM, menjadi bekal menghadapi proses karantina dan kegiatan di Cina.

Berbekal tabungan jiwa yang telah Arya miliki, atas izin Allah Swt, Arya meraih medali perunggu. Baginya ini merupakan rezeki yang tak disangka-sangka. “Tak menyangka dan tentu kaget,” pungkas sambil tersenyum bangga. Namun Ia semakin menyadari bahwa cara berpikir suprarasional yang diajarkan Pak Ridwan menjadikan pribadi yang selalu bersyukur dalam kondisi apapun dan tak melupakan agar berharap pada Ridho Allah Swt.

Tim Media

Read more...

Notice: Undefined offset: 1 in /home/imam/public_html/templates/gk_news/html/pagination.php on line 18

Notice: Undefined offset: 1 in /home/imam/public_html/templates/gk_news/html/pagination.php on line 34

Notice: Undefined offset: 2 in /home/imam/public_html/templates/gk_news/html/pagination.php on line 34

Notice: Undefined offset: 3 in /home/imam/public_html/templates/gk_news/html/pagination.php on line 34

Notice: Undefined offset: 1 in /home/imam/public_html/templates/gk_news/html/pagination.php on line 18

Notice: Undefined offset: 1 in /home/imam/public_html/templates/gk_news/html/pagination.php on line 34

Notice: Undefined offset: 2 in /home/imam/public_html/templates/gk_news/html/pagination.php on line 34

Notice: Undefined offset: 3 in /home/imam/public_html/templates/gk_news/html/pagination.php on line 34
Topik Banner Bottom
ads by bogorplus.com