Menu
RSS

December 2017

Riang Gembira!! Ratusan Santri Bermain Permainan Matematika Bela Negara

Bogorplus.com-Kab.Bogor-Jawa Barat – Nuansa berbeda terlihat saat gelaran “Pesantren Matematika” yang digelar Klinik Pendidikan MIPA (KPM) di Pondok Pesantren Darul Muttaqien, Kemang-Kab.Bogor. Ada 225 santri dan santriwati dari berbagai daerah menjajal Permainan Matematika Bela Negara (PMBN) di sela-sela kegiatan, Rabu (27/12/2017).

Acara yang dipandu Bapak Fachri & Bapak Ihsan membuat suasana semakin meriah dan penuh semangat. Pembekalan diawali dengan pemaparan tentang makna bela negara oleh Bapak Fachri selaku pelatih. Dalam paparannya beliau mengatakan, “Semangat bela negara di era reformasi ini dirasakan telah mengalami pergeseran di kalangan generasi muda. Kita melihat kondisi nyata bangsa saat ini, di mana terlihat indikasi adanya penurunan kesadaran akan arti pentingnya bela negara,” terangnya.

“Hal tersebut dapat dilihat dari contoh sederhana, seperti kebiasaan pemuda yang lebih bangga dengan budaya atau simbol-simbol bangsa lain dan tidak bangga dengan budaya bangsa sendiri.”, jelasnya.

Selanjutnya, Pak Fachri menjelaskan bahwa jika mencermati fenomena Di atas, pemahamam terhadap urgensi bela negara menjadi suatu yang tidak bisa diabaikan demi kesatuan dan masa depan negara kesatuan Republik Indonesia. Hal ini telah termaktub dalam Pasal 27 Ayat 3 UUD 1945  bahwa setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Kami berharap, dengan diperkenalkannya PMBN kepada santri “Pesantren Matematika”, maka akan menambah nilai kemanfaatan untuk bangsa,” tutupnya.

Setelah pemaparan, maka permainan pun dimulai selama 30 menit, terlihat ratusan pelajar yang telah dibuat kelompok (masing-masing 5 peserta), bermain penuh antusias. Diawali dengan hompipah/suten, selanjutnya permainan dimulai. Hal yang menarik dari permainan karena adanya pengenalan operasi hitung matematika dasar dalam strategi bermain, seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Selain pengenalan matematika dasar, di dalamya terdapat muatan pengenalan 4 pilar kebangsaan, seperti Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI serta disisipkan pengenalan sejarah perjuangan bangsa.

Setelah permainan berakhir, maka ditentukanlah pemenang dari setiap kelompok. Sorak-sorai pun turut mewarnai kegiatan sosialisasi bela negara ini. Tak ayal permainan tersebut membuat peserta senang karena bisa bermain sambil belajar. Tanggapan positif pun datang dari para santri. Salah satunya M. Anas Fathurrahman, “Pengalaman bermain PMBN cukup seru, menambah wawasan, pokoknya seru banget, apalagi ketika mendapatkan tantangan UUD 1945. Setelah bermain PMBN, saya semakin ingin belajar tentang wawasan kebangsaan. Selain itu, saya ingin menjadikan ilmu ini sebagai pedoman dalam kehidupan sehari-hari sehingga saya dapat menjadi generasi penerus bangsa,” ungkap Anas (sapaan akrabnya).

 

Sumber: Fachri/KPM

Read more...

Fun Math & Science Warnai Gelaran “Pesantren Matematika”

Bogorplus.com-Kab.Bogor-Jawa Barat – Gelaran Pesantren Matematika diadakan tanggal 26-28 Desember 2017 oleh Klinik Pendidikan MIPA. Kesan mendalam dirasakan para santri/santriwati yang hadir. Setidaknya sebelum kepulangan/dijemput orangtua masing-masing, para peserta menikmati ragam permainan matematika dan IPA yang memiliki unsur kreativitas dan edukatif bersama tim Read1 Learning Development Center (RLDC) Indonesia.

Tim yang digawangi Dwi Samto selaku instruktur utama ini berkesempatan menjadi narasumber tamu dalam mengisi kegiatan permainan edukasi dan motivasi, di antaranya: dinamika kelompok, Fun Math & Science, dan penguatan pendidikan karakter berbasis pesantren.

Lembaga yang diprakarsai Raden Ridwan Hasan Saputra ini pun memperkenalkan eksperimen sains dengan tema “Oil Vs Water”, sedangkan untuk bidang eksplorasi matematika menyajikan permainan hoppers, tic tac toe, dan logic. Untuk permainan interaktif, panitia telah menyediakan “stingky stick, take the ball, labirin, wheel math, transfer ball, bottle race, magic rope, the toxic, transfer hula hup, and blok buster."

Kak Dwi (sapaan akrabnya) menilai, kolaborasi yang baik antara program Pesantren Matematika dengan Fun Math & Science dalam penguatan pendidikan karakter, disinyalir akan lebih efektif daripada lewat cara konvensional (ceramah). Di sinilah  terdapat unsur olah jiwa dan olah gerak. Artinya, anak-anak akan lebih senang dan lebih bersemangat ketika dihadapkan dengan tema penguatan pendidikan karakter lewat permainan.

Berikut foto-foto kegiatannya:

Foto: Praktek eksperimen sains "Oil vs Water"
Foto: Antusias peserta menyimak materi eksperimen sains
Foto: Permainan transfer ball
Foto: Menyusun game block buster

 

Read more...

Gelar Unjuk Wicara di Kampung Matematika, KPM Ungkap Tips Mendidik Anak & Peningkatan Ekonomi Masyarakat

Foto: Asep Sapa'at memaparkan materi bagaimana menjadikan anak hebat dengan cara berpikir supra rasional

Bogorplus.com-Ciomas-Kab.Bogor – Kampung Matematika Bogor kian hari semakin memantapkan kontribusinya untuk masyarakat. Selain menjadi wahana belajar Fun Math & Science, Kampung yang diresmikan Mendikbud (Anis Baswedan) 2,5 tahun silam, kini menjadi sarana berbagi pengetahuan yang mengedukasi masyarakat. Klinik Pendidikan MIPA (KPM) bersama pengurus Kampung Matematika menginisiasi kegiatan unjuk wicara dengan topik bahasan soal pendidikan anak pada hari Sabtu (30/12/2017), di Madrasah Masjid Nurul Ikhwan, Laladon Gede, Kab. Bogor.

Dalam acara ini, tim Klinik Pendidikan MIPA yang diwakili oleh Bapak Asep Sapa’at (Pemerhati Pendidikan & Litbang KPM), dan didampingi Bapak Dwi Samto (Pemerhati Penguatan Pendidikan Karakter) hadir sebagai narasumber. Acara ini berjalan selama dua jam dari mulai pukul 09.30 hingga pukul 11.30 WIB. Acara Unjuk wicara ini terbagi dalam dua sesi, sesi pertama tentang bagaimana cara mendidik anak dengan cara berpikir Suprarasional. Sesi kedua bicara soal ikhtiar memberdayakan potensi ekonomi warga. Selama acara berlangsung, para narasumber mengajak masyarakat untuk lebih giat meningkatkan kesejahteraan hidup keluarga dan masyarakat melalui pendidikan dan ekonomi.

Foto: Dwi Samto menyampaikan cara meningkatkan perekonomian warga kampung matematika

Dalam paparannya, Asep Sapa’at menyampaikan bahwa banyak orang tua pandai memberi contoh, tetapi sedikit yang bisa menjadi contoh bagi anak-anak. Oleh karena itu, orang tua harus terus bersemangat membenahi diri agar bisa jadi sosok teladan bagi anak-anak. Karena hakikatnya, mendidik anak itu berarti mendidik diri orang tua itu sendiri.

Selain mendapatkan motivasi bidang pendidikan, puluhan peserta juga dibekali motivasi meraih sukses lewat pengembangan ekonomi di Kampung Matematika bersama Bapak Dwi Samto selaku ketua Read1 Learning Development Center (RLDC) Indonesia. Pak Dwi memaparkan bahwa kampung matematika memiliki peluang pergerakan ekonomi warga, dengan cara menciptakan produk-produk UMKM untuk dititipkan di toko jarang untung. Selain itu, peluang lainnya adalah membuka lapangan kerja sebagai pemandu wisata atau tenaga pendidik di kampung matematika.

Di samping itu, kata Pak Dwi, “KPM berkomitmen untuk meningkatkan kondisi sosial dan ekonomi masyarakat kampung matematika sesuai dengan visi kampung matematika yang mengedepankan nilai gotong-royong dan kemandirian. Cara yang ditempuh adalah dengan melalui pendekatan dan mengidentifikasi peluang apa saja yang dapat dijadikan sektor unggulan, misalnya, mencakup komoditas makanan olahan, industri kreatif, sampai program pelatihannya.

“Sehingga pada akhirnya, dari program tersebut akan terwujud misi kampung matematika untuk mewujudkan masyarakat yangg melestarikan budaya gotong-royong sebagai karakter bangsa, mewujudkan masyarakat yang cinta pendidikan, dan mewujudkan masyarakat yang sejahtera dengan berlandaskan budaya bangsa dan agama,” tutup Dwi.

Saat acara unjuk wicara berlangsung, digelar juga program Fun Math & Science yang diikuti putra-putri warga kampung matematika. Program ini tetap dipertahankan agar anak-anak mendapatkan liburan yang bermanfaat.

Ungkapan rasa syukur dan senang atas acara ini semakin mendapat tanggapan positif dari para peserta, salah satunya, Ibu Maemunah. “Saya sangat terkesan dengan adanya Unjuk wicara ini. Saya selaku orang tua menjadi tergugah untuk memberikan contoh yang baik mulai dari diri sendiri dan menjadi yang pertama untuk membangun peradaban masyarakat yang berkualitas,” ungkap pengajar di TPA Nurul Ikhwan ini.

Sementara itu, Ibu Ce Ayu menanggapi positif soal gagasan dan rencana aksi  pemberdayaan ekonomi warga, “Adanya toko jarang untung dan cafe basi, dinilai sangat membantu bagi pelaku UMKM dan memunculkan pelaku usaha baru dari kalangan ibu rumah tangga. Karena prinsip dan penerapannya sejalan dengan visi misi bangsa,” pungkasnya.

 

Sumber: RLDC/Diklat KPM

Read more...

Libur Akhir Tahun, Ratusan Pelajar Ikuti “Pesantren Matematika”

 

Foto:Kurang lebih sebanyak 225 pelajar kelas 3 SD |sampai dengan Kelas 8 SMP yang berasal dari berbagai daerah begitu senang dan antusias menikmati liburan dalam acara bertajuk “Pesantren Matematika”.

Bogorplus.com-Kab.Bogor-Jawa Barat – Mengisi liburan akhir semester biasanya diisi dengan kunjungan ke berbagai tempat wisata favorit. Namun hal Berbeda dilakukan ratusan pelajar ini. Kurang lebih sebanyak 225 pelajar kelas 3 SD |sampai dengan Kelas 8 SMP yang berasal dari berbagai daerah begitu senang dan antusias menikmati liburan dalam acara bertajuk “Pesantren Matematika”. Kegiatan yang mengusung tema “Dengan Matematika, Kita Tingkatkan Ukhuwah Islamiah”, digelar pada tanggal 26 - 28 Desember 2017, bertempat di Pondok Pesantren Darul Muttaqien, Parung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Seluruh peserta sangat antusias menikmati semua rangkaian acara, bahkan banyak pihak mulai dari kalangan orang tua, guru, dan anak-anak berharap agar durasi waktu pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan hingga 7 hari.

Foto: Suasana belajar di dalam kelas

Raden Ridwan Hasan Saputra, selaku Presiden Direktur Klinik Pendidikan MIPA angkat suara perihal kegiatan pesantren Matematika. Ridwan Hasan Saputra mengungkapkan Harapannya bahwa suatu saat akan terlahir ilmuwan-ilmuwan muslim yang pernah ikut Pesantren Matematika di Pondok Pesantren Darul Muttaqien. Beliau berujar, “KPM dan Darul Muttaqien memiliki visi yang sama dan berkiprah untuk umat. Mimpi saya, dari kegiatan inilah akan terlahir ilmuwan-ilmuwan muslim di masa yang akan datang,” disambut tepuk tangan riuh dari para peserta.

Pak Ridwan lebih lanjut mengatakan, ”KPM dan Darul Muttaqien adalah aset umat, saat ini umat Islam sedang mengalami krisis ilmuwan muslim. Semoga digelarnya acara ini akan semakin menggugah para pelajar muslim untuk bersemangat dalam meraih cita-citanya,” tutup Peraih Tokoh Perubahan Republika 2013.

Foto: Raden Ridwan Hasan Saputra (Kiri) dan Ustadz Salim Rasmid (Kanan) memberikan sertifikat secara simbolis kepada peserta

Senada dengan Presiden Direktur KPM, atas nama pimpinan Pondok Pesantren Darul Muttaqien, K.H Mad Rodja Sukarta, yang diwakili Ustadz Salim Rasmid, menyatakan rasa syukur, bangga dan bahagia atas terselenggaranya kegiatan ini. Selain itu, ia berpesan kepada peserta, jadilah kita seorang ahli ilmu, jadilah kita seorang pembelajar, jadilah kita seorang pendengar setia, jadilah kita seorang pencinta ilmu, dan jangan menjadi yang kelima, yakni tidak termasuk dalam perkara 4 tersebut, tidak ingin berusaha dan belajar.

Pada akhir sambutannya, ia menegaskan, “Adik-adik adalah manusia pilihan. Oleh karena itu, raihlah pretasi setinggi mungkin, karena sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat untuk manusia yang lain,” tutup ustadz Salim Rasmid.

Pantauan dari tim Bogorplus.com saat menyambangi kegiatan Pesantren Matematika, ternyata kegiatan yang bertema matematika, tidak sekedar belajar matematika saja, di dalamnya terdapat muatan penguatan pendidikan karakter melalui dinamika kelompok dan "Fun Math & Science", tata krama, ilmu bahasa arab, dan masih banyak lagi.

Kegiatan yang menerapkan sistem metode seikhlasnya (SMS) dalam skema pembiayaan kegiatan, mendapat tempat di hati para peserta. Seperti, Raditya Rizky R, pelajar kelas 7 SMPN 147 Jakarta mengatakan, “Pesantren kali ini sangat berbeda dengan yang pernah saya ikuti sebelumnya. Ilmu yang saya dapat lebih banyak, bagus, dan menarik. Tahun depan Insya Allah saya akan ikut serta lagi dalam kegiatan ini." ungkap Rzky

M Fauzan Aula M. menuturkan, “Kegiatannya sangat seru, banyak manfaatnya, dan juga saya belajar nilai moral positif. Pokoknya pesantren matematika adalah liburan yang sangat berkesan bagi Saya.” tutup pelajar kelas 6 SDIT At Taufiq Bogor.

Sumber: KPM Pendidikan

Read more...

Mengkaji Penguatan Pendidikan Karakter di Pesantren

Foto: Ratusan peserta pesantren matematika tengah menyimak pemaparan Ustadz Salim Rasmid, tentang materi penguatan pendidikan karakter di Pondok Pesantren Darul Muttaqien Bogor, Selasa (26/12/2017)

Bogorplus.com-Kab.Bogor-Jawa Barat – Kehadiran Pondok Pesantren merupakan suatu magnet tersendiri dalam menciptakan generasi insan muslim yang berkualitas. Selain sebagai wadah menempa ilmu agama dan ilmu umum, lembaga pendidikan ini memiliki peranan dalam memajukan pendidikan Indonesia. Para lulusannya diharapkan memiliki kesalehan yang  kokoh, jiwa kemandirian, dan berkepribadian mulia.

Pemerhati pendidikan karakter, Dwi Samto mengutip sebuah pesan tersirat apa yang disampaikan pimpinan Pondok Pesantren Darul Muttaqien, Ustadz Salim Rasmid.  “Pesantren bukanlah sebuah hotel yang seluruh santrinya harus dilayani. Kita ketahui, dalam kesehariannya, pondok pesantren telah menanamkan panca jiwa sebagai program penguatan karakter para santrinya, seperti: keikhlasan, kesederhanaan, jiwa yang mandiri, ukhuwah Islamiah, dan kebebasan berkreativitas (dalam bingkai ke-Islam-an),” ujarnya disela-sela kegiatan pesantren matematika yang digelar Klinik Pendidikan MIPA (KPM) di Pondok Pesantren Darul Muttaqien Bogor, Selasa (26/12/2017).

Pria kelahiran 38 tahun silam ini, menunjukkan kekagumannya terhadap cerminan perilaku para santrinya. Pertama, keikhlasan dalam menuntut ilmu. Dimana hal ini diwujudkan saat menerima nasehat dan bimbingan dari guru.

Kedua, kesederhanaan dalam bersikap. Dalam proses pembelajaran, para santri tidak diperkenankan menonjolkan sisi latar belakang keluarga, semua dipandang sama dan mengajarkan rendah hati dalam bersikap.

Ketiga, ukhuwah Islamiah. Seperti yang kita ketahui, warga santri di pesantren datang dari berbagai latar belakang dan golongan. Di sinilah keunikannya, semua bersatu dan berjamaah dalam bingkai akidah untuk menjunjung perbedaan.

Keempat, memiliki jiwa kemandirian. Para santri dididik untuk memiliki jiwa kemandirian, yakni mampu melayani diri sendiri dan mampu menyelesaikan permasalahan hidup, dengan tidak bergantung pada peran orang tua secara langsung.

Kelima, di pesantren para santri diberikan kebebasan berkreasi, melalui kegiatan ekstrakurikuler guna melahirkan kreativitas sesuai norma-norma ke-Islam-an

Foto: Salah satu bentuk penguatan pendidikan karakter melalui permainan kekinian (holahoop estafet) yang dimainkan peserta pesantren matematika

Diakhir kegiatan, ayah dua anak ini berpesan kepada peserta. “Dalam hidup, jika ingin meraih kesuksesan harus memiliki pedoman 3 M, yakni, mulai dari yang kecil, mulai dari diri sendiri, dan mulai dari sekarang.” tutupnya.

Sumber: Dwi Samto/FMS/RLDC

Read more...

Kampung Matematika dan Toko Jarang Untung Destinasi “Liburan” MGMP Matematika

Foto: Liburan akhir semester tahun ajaran 2017/2018 telah tiba. Bukan hanya siswa yang berlibur. Guru pun turut menikmati suasana liburan. Sebanyak 23 guru yang tergabung dalam MGMP Matematika Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur II, memanfaatkan kesempatan liburan akhir semester dengan berkunjung ke Kampung Matematika Bogor. Kegiatan tersebut merupakan rangkaian Program Kompetensi Guru Matematika, yang dilaksanakan pada hari Rabu (20/12/2017).

Bogorplus.com-Ciomas-Kab.Bogor – Liburan akhir semester tahun ajaran 2017/2018 telah tiba. Bukan hanya siswa yang berlibur. Guru pun turut menikmati suasana liburan. Sebanyak 23 guru yang tergabung dalam MGMP Matematika Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur II, memanfaatkan kesempatan liburan akhir semester dengan berkunjung ke Kampung Matematika Bogor. Kegiatan tersebut merupakan rangkaian Program Kompetensi Guru Matematika, yang dilaksanakan pada hari Rabu (20/12/2017).

Berdasarkan pantauan tim www.bogorplus.com., kedatangan para guru di Kampung Matematika disambut hangat dan ceria oleh para warga sekitar serta anak-anak, dimana saat yang bersamaan anak-anak sedang mengikuti “Fun Math & Science”.

Foto: Tim MGMP Matematika Kecamatan Pasar Rebo di Sambut Warga dan di Ajak Melihat Lokasi

Instruktur Utama, Dwi Samto mengungkapkan rasa syukurnya atas kehadiran tim MGMP Matematika dari Jakarta. Selama kegiatan berlangsung, para guru dikenalkan cara interaktif dan komunikatif belajar matematika melalui permainan yang unik dan menarik bersama anak-anak dari kampung matematika.

Terlihat sejumlah guru, begitu menikmati saat bermain roda berhitung dan balapan balon. Bahkan anak-anak pun semakin bersemangat karena suasana begitu menyenangkan.

Kemudian, Kak Dwi berharap semoga acara hari ini bermanfaat bagi bapak/ibu guru untuk semakin termotivasi dalam memberikan pembelajaran matematika kepada anak. “Karena sesungguhnya belajar akan semakin berkesan, jika diawali dengan hal menyenangkan,” kata Kak Dwi.

Selain itu, kegiatan yang dimulai pada pukul 10.30-12.00 WIB membuat Ibu Rosnani, selaku Kepala Sekolah SMPN 251 Jakarta, angkat suara. “Kegiatan ini sangat berkesan untuk kami, meskipun diterapkan secara sederhana, namun pelaksanaanya sangat menarik. Saya berharap program ini dapat segera ditularkan ke berbagai sekolah dan rumah,” pungkasnya

Pasca bermain dan belajar bersama di Kampung Matematika, tim MGMP menutup akhir kegiatannya dengan berkunjung ke Toko Jarang Untung. Di tempat ini para peserta dapat membeli aneka buah tangan berupa kerajinan, makanan atau snack, permainan unik, dan cinderamata lainnya untuk dibawa pulang ke rumah masing-masing.

Menurut penuturan Riky Irawan, keunikan dari toko ini terletak pada filosofinya, yakni gotong royong. “Baru kali ini saya mendapati ada toko yang menjualkan produk dengan harga modal, lalu setiap pengunjung boleh memberikan keuntungan seikhlasnya (sesuai kemampuan). Kami cukup bangga dan senang karena dengan adanya toko ini dapat membantu sektor UMKM dan memotivasi para warga sekitar untuk melakukan inovasi produknya masing-masing,” tutup guru matematika SMP Islam PB Soedirman ini.

 

Sumber: FMS/RLDC/RG

Read more...

MGMP Matematika Pasar Rebo Mendalami Cara Berpikir Supra Rasional

Foto: Hujan yang mengguyur wilayah Bogor tidak menyurutkan semangat 23 guru yang tergabung dalam MGMP Matematika Se-Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur II untuk mengikuti Pelatihan Kompetensi Guru Matematika di kantor Klinik Pendidikan MIPA (KPM), Jalan Raya Laladon, Ciomas, Kab.Bogor, pada hari Rabu (20/12/2017).

Bogorplus.com-Ciomas-Kab.Bogor – Hujan yang mengguyur wilayah Bogor tidak menyurutkan semangat 23 guru yang tergabung dalam MGMP Matematika Se-Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur II untuk mengikuti Pelatihan Kompetensi Guru Matematika di kantor Klinik Pendidikan MIPA (KPM), Jalan Raya Laladon, Ciomas, Kab.Bogor, pada hari Rabu (20/12/2017).

Tepat pada pukul 09.30 WIB, setibanya di Kantor Klinik Pendidikan MIPA (KPM), tim MGMP yang datang menggunakan bus disambut penuh hangat oleh perwakilan KPM. Setelah menyapa para staf dan pelatih, peserta langsung menuju ruang pelatihan yang telah disediakan.

Foto: Peserta MGMP Matematika memadati ruang pelatihan yang telah disediakan tim Klinik Pendidikan MIPA

Pada pelatihan kali ini, ternyata para peserta dibuat terpana dengan materi buah gagasan Raden Ridwan Hasan Saputra, yakni “Strategi Menjadi Guru yang Berkah melalui Cara Berpikir Suprarasional” yang disajikan Bapak Ryky Tunggal Saputra Aji. Selama lebih dari satu jam pelatihan berlangsung, para peserta sangat antusias dan menyimak materi dengan saksama.

Foto: Bapak Ryky Tunggal Saputra Aji Tengah Menyampaikan Strategi Sukses Menjadi Guru Yang Berkah Dengan Cara Berpikir Supra Rasional

Bapak Agus Sumarsono, sosok guru asal SMP Negeri 179 Jakarta, mengungkapkan kekagumannya terhadap cara berpikir Suprarasional. Pak Agus meyakini apabila diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, tentunya akan menjadi pedoman hidup yang jauh lebih bermanfaat daripada pola pikir sebelumnya. “Namun faktanya, selama ini kita hanya berpikir rasional untuk mendapatkan apa yang kita inginkan, jarang memikirkan apa yang sudah kita perbuat untuk kemaslahatan bersama."

“Profesi guru adalah pekerjaan mulia. Maka, semakin banyak kita memberikan ilmu yang bermanfaat, semakin bertambah pula tabungan jiwa yang akan kita peroleh. Mengapa demikian, karena apa yang telah kita perbuat merupakan bekal kita juga untuk kehidupan di masa yang akan datang (akhirat),” pungkasnya.

Sejalan dengan pemikiran Pak Agus, guru matematika dari MTS Negeri 33 Jakarta Timur, Ibu Sri Wuryaningsih telah menjatuhkan pilihannya untuk menyebarkan metode belajar KPM kepada masyarakat sekitar. Selain itu, ia pun berpesan bahwa guru merupakan garda terdepan untuk membangun sebuah peradaban manusia yang hebat. “Sejatinya, apabila menggunakan cara berpikir suprarasional dan mengajar dengan penuh keikhlasan,  seorang guru sudah membawa 3 tabungan kebaikan, yakni, sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak yang saleh yang akan selalu mendoakan,” tutupnya.

Sumber: Tim Diklat KPM

Read more...

Kampung Matematika Kenalkan Pendidikan Karakter Lewat Fun Math & Science

Bogorplus.com-Laladon-Kab.Bogor -- Siapa yang tidak kenal dengan Kampung Matematika? Sebuah tempat untuk para pelajar yang ingin menimba ilmu MIPA dan berbagai pelajaran lainnya dengan cara yang lebih mudah serta terjangkau. Seperti yang diketahui, pasca digagas oleh Presiden Direktur Klinik Pendidikan MIPA, Raden Ridwan Hasan Saputra bersama warga sekitar dan diresmikan Mendikbud, Anis Baswedan, pada tanggal 11 April 2015 silam. Kampung yang beralamat di Jalan Raya Laladon, Ciomas Bogor semakin diminati pelajar Bogor karena terkenal dengan sistem bayaran seikhlasnya dan metode Matematika Nalaria Realistik (MNR). 

Namun pada hari ini, Selasa (19/12/2017), ada aktivitas yang berbeda dari biasanya di kampung tersebut, decak kagum pun terpapar saat tim bogorplus.com menyambangi lokasi. Ternyata terlihat puluhan pelajar SD-SMP sedang mengisi liburannya dengan mengikuti aktivitas atraktif dan edukatif, bersama tim dari Read1 Learning & Development Center, melalui program Fun Math & Science (FMS).

Saat ditemui tim bogorplus.com, Ketua Paguyuban kampung matematika, Achyadi Taufik, mengaku bersyukur atas kehadiran program Fun Math & Science di kampung matematika. “Alhamdulillah program Fun Math & Science semakin menambah inovasi dalam pembelajaran di kampung matematika. Kami berharap program ini dapat menggugah keinginan belajar menjadi lebih baik. Ini merupakan sebuah peluang yang baik. Oleh karenyanya, kami menyambut program ini dengan baik demi kemajuan anak-anak,” kata Achyadi Taufik.

Foto: Instruktur Utama, Kak Dwi (Kiri) & Ketua Paguyuban Kp. Matematika, Achyadi Taufik (Kanan)

Hal senada juga diungkapkan Enjay Zarkasih, selaku ketua RW.04 Desa Laladon. Ia bercerita bahwa dewasa ini banyak pelajar yang memanfaatkan liburannya dengan kegiatan yang tidak bermanfaat. Bukannya menambah kebaikan, justru mengurangi nilai-nilai filosofi sebagai seorang pelajar.

“Kehadiran program ini kami harapkan jadi pilihan bagi warga Laladon dan sekitarnya,  yang ingin putra-putrinya mendapatkan liburan yang menyenangkan, edukatif, dan ekonomis,” tambah Pak Jaya (sapaan akrabnya).

Sementara itu, Instruktur Utama Fun Math & Science (FMS), Dwi Samto, mengatakan bahwa pola penguatan pendidikan karakter sebenarnya dapat dikenalkan dan dikemas dengan permainan interaktif, salah satunya Fun Math Science.

“Umumnya, setiap pelajar belum tersentuh jiwanya untuk belajar lebih jauh, jika tidak diiringi dengan aktivitas yang menyenangkan. Melalui FMS ini kita berharap, anak-anak tidak perlu jauh-jauh untuk mendapatkan permainan interaktif yang mendidik, karena program ini kami datangkan langsung ke kampung Matematika,” kata Mas Dwi.

“Adapun beberapa program unggulan yang kami kenalkan, seperti: matematika eksplorasi, eksperimen sains, permainan interaktif untuk pendidikan karakter, dan di tambahkan dengan fun game activity,” tambahnya.

Diakhir kegiatan, pria kelahiran Bojonegoro 38 tahun silam ini berpesan kepada peserta. “Dalam hidup, jika ingin meraih kesuksesan harus memiliki pedoman 3 M, yakni, mulai dari yang kecil, mulai dari diri sendiri, dan mulai dari sekarang. Selain itu poin pentingnya adalah perbanyak berbuat baik sesama pelajar dengan saling tolong menolong, saling menghormati, dan pererat persaudaraan. Insya Allah apabila semua itu dijalankan, hidup akan semakin bermanfaat, “ tutupnya sambil diakhiri riuh tepuk tangan dari  para peserta.

 

Sumber: Tim FMS

Read more...

Serunya Liburan Bersama Fun Math & Science di Kampung Matematika

Bogorplus.com-Laladon-Kab.Bogor -- Selasa (19/12/2017), ada aktivitas tak biasa Di Kampung Matematika, Ciomas-Kab.Bogor, decak kagum pun terpapar saat tim bogorplus.com menyambangi lokasi. Ternyata terlihat puluhan pelajar mulai kelas 1 SD – 8 SMP sedang mengisi liburannya dengan mengikuti aktivitas atraktif dan edukatif bersama tim dari Read1 Learning & Development Center, melalui program Fun Math & Science (FMS).

Tanggapan positif dan senang mewarnai suasana kegiatan yang sebanyak 73 peserta ini. Salah satunya pelajar kelas 2 SDN Gunung Batu 2 Bogor, Zidan Firdaus Camus. “Senang, seru, dan asyik, apalagi saat bermain tic tac toe dan labirin,” ungkapnya.

Hal berbeda diungkapkan Dzaki Martha Dewa, siswa kelas 6 SDN Sindang Barang 2 yang menyukai eksperimen sains. “Disini aku belajar banyak sama kak hilda. Banyak hal unik yang pada akhirnya aku pahami dari eksperimen kali ini, apalagi saat materi “oil vs water dan bubbling lava”. Selain itu, di sini bukan hanya sekedar belajar dan bermain, tetapi banyak ilmu dan motivasi di dalamnya,” pungkas pelajar yang memiliki hobi berenang tersebut.

Berikut ini foto-foto kegiatan Fun Math & Science di Kampung Matematika:

Foto: Keceriaan peserta setelah menyusun kotak puzzle
Foto: Praktek jual-beli dengan muatan hitungan matematika
Foto: Simulasi praktek eksperimen sains
Foto: Permainan Tic Tac Toe

Sumber: Tim FMS

 

Read more...

KMNR Se-Indonesia Ke-13 Resmi di Gelar, Ratusan Pelajar Padati Kampus IPB

Bogorplus.com-Dramaga-Kab.Bogor – Klinik Pendidikan MIPA (KPM) telah menggelar babak penyisihan Kompetisi Matematika Nalaria Realistik (KMNR) Se-Indonesia Ke-13, Minggu (17/12/2017). Kegiatan ini merupakan kompetisi tingkat kota/kab sebelum ke tingkat nasional (babak final). Menurut informasi yang dihimpun tim bogorplus, total peserta nasional yang mengikuti lomba ini sangat fantastis, yakni mencapai  82.974 pelajar kelas 1 SD sampai 9 SMP, dan tersebar diberbagai titik di seluruh Indonesia.

Salah satu lokasi yang menjadi lokasi penyelenggara kompetisi yaitu, Bogor, Jawa Barat ternyata para pelajar wilayah penyangga ibu kota ini tidak kalah semangat dari peserta dari daerah lain. Setidaknya 1.796 pelajar hadir memadati ruang kuliah, Fakultas Pertanian, IPB Dramaga Bogor.

“Iya betul, untuk wilayah Bogor mencapai 668 yang berasal dari 51 sekolah dasar, dan 33 sekolah menengah pertama,” kata Tri selaku penanggung jawab wilayah.

Selain itu, Tri memaparkan, acara yang dimulai sejak pukul 07.00-11.45 WIB dibagi menjadi 2 sesi, sesi pertama untuk level Sekolah Dasar (SD), sedangkan sesi kedua untuk level Sekolah Menengah Pertama (SMP), dimana setiap peserta harus menjawab soal dalam waktu 90 menit., ucap Tri saat diwawancara.

Sementara itu, salah satu orangtua siswa yang sedang mengantar putrinya, menyambut baik dan bersyukur atas terselenggaranya kompetisi ini. “Saya selaku orangtua sangat bersyukur atas terselenggaranya lomba ini. Lomba ini membuktikan bahwa matematika dan sains merupakan pondasi ilmu untuk perubahan menuju masa depan yang lebih gemilang. Artinya, tiada ilmu yang tidak kita butuhkan, semuanya harus dipelajari dan menjadi sebuah tantangan tersendiri.” ujar Ade Rosyid Salim kepada tim bogorplus.com.

Pria yang saat ini menjabat sebagai Kepala Sekolah Islam Bogor ini menambahkan, “Melihat tingginya minat peserta yang mengikuti Kompetisi Matematika Nalaria Realistik, merupakan bukti bahwa metode Matematika Nalaria Realistik (MNR) masih sangat baik dalam melatih nalar. Selain itu, kami menemukan hal unik di Klinik Pendidikan MIPA, yakni dengan bayaran seikhlasnya. Dimana semua kalangan dapat mengikuti kompetisi ini tanpa terkendala biaya. Sehingga dari sistem tersebut melahirkan prinsip gotong royong dan saling membantu satu sama lain.

Sementara itu, Yesaya Anju Beckham Napitupulu, pelajar kelas 8 SMP Nasional Plus BPK Penabur Bogor mengaku senang dan tertantang setelah mengerjakan soal-soal KMNR. “Saya sangat senang karena bisa menemukan soal-soal unik dan menarik seperti ini. Walaupun unik tetapi ada juga yang dirasa sulit, tetapi hal ini menjadi sebuah tantangan buat saya untuk melatih kemampuan berpikir dan menambah ilmu matematika,” tutup pelajar yang memiliki hobi bermain basket.

Read more...