Menu
RSS

April 2021

Gagas Matematika Suprarasional Hantarkan Ridwan Raih Gelar Doktor

BOGORPLUS.COM-Bogor, Jawa Barat – Kecintaan dan kepeduliannya terhadap dunia pendidikan, membuat sosok Raden Ridwan Hasan Saputra mendirikan lembaga nirlaba yang dikenal Klinik Pendidikan MIPA pada tahun 2001. Berkat kegigihan dan metode yang dikembangkan, yakni Sistem Metode Seikhlasnya (SMS) dan Matematika serta Sains Nalaria Realistik, KPM telah sukses mencetak prestasi di kancah nasional dan internasional.

Seiring berjalannya waktu, Ridwan terus melakukan terobosan hingga akhirnya menggagas konsep Matematika Suprarasional. Namun, siapa sangka gagasan tersebut pada akhirnya berbuah manis dan menghantarkan Ridwan meraih gelar doktor pada Sidang Promosi Doktor Pendidikan Agama Islam yang digelar Universitas Ibn Khaldun Bogor, Kamis (29/4/21) kemarin.

Ridwan HS berhasil merilis disertasi doktornya dengan judul Penerapan 7 Sunnah Nabi Muhammad SAW dan Hubungannya dengan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi (Higher Order Thinking Skills) dalam Bidang Matematika. Lantas, apa yang memotivasi pria kelahiran Bogor, Jawa Barat, ini mengusung tema tersebut? Itu tak terlepas dari tekad kuat untuk membawa perubahan potret pendidikan Indonesia.

“Disertasi saya ini akan membawa perubahan baru yang mendasar dalam dunia pendidikan. Kata iman dan takwa yang menjadi tujuan pendidikan mempunyai makna berarti dalam dunia pendidikan setelah adanya disertasi. Karena iman dan takwa ini akan membuat peserta didik bisa menyelesaikan masalah yang dihadapi karena mendapat pertolongan Allah dan peserta didik bisa mendapat rezeki tak disangka-sangka serta keberuntungan karena peserta didik,” jelas Ridwan HS.

“Hal ini karena dalam disertasi ini, saya menemukan pembelajaran Matematika baru yang bernama pembelajaran Matematika Suprarasional. Dalam pembelajaran ini menerapkan 7 sunnah, sehingga siswa bisa meningkat keimanannya, banyak melakukan amal sholeh dan mampu untuk saling menasihati. Dasar pemikiran ini adalah Surat Al ‘Ashr ayat 1-3,” imbuhnya.

Dalam gagasan Ridwan, prinsip Matematika Suprarasional ini bisa jadi solusi untuk membawa perubahan besar dalam dunia pendidikan Indonesia. “Saat ini sepertinya pemerintah fokus menyiapkan anak muda Indonesia untuk terampil bekerja, tapi lupa untuk menyiapkan sumber rezeki untuk bisa membuat mereka mendapatkan lapangan kerja. Sebab lupa untuk mengajak generasi muda untuk dekat dengan Yang Maha Kaya,” kata Ridwan.

“InsyaAllah jika model pembelajaran Matematika Suprarasional ini diterapkan dalam dunia pendidikan Indonesia akan membuat perubahan besar dalam dunia pendidikan Indonesia,” tutup RHS.

Tim Media

Read more...

Pendiri KPM Raih Gelar Doktor dengan Predikat Cumlaude

 
Foto: Ridwan Hasan Saputra || Dok. KPM

BOGORPLUS.COM-Bogor, Jawa Barat – Sidang Promosi Doktor Pendidikan Agama Islam, Universitas Ibn Khaldun Bogor yang dipimpin Dr. H. E. Mujahidin, M. Si, Kamis (29/4/21), menarik perhatian banyak kalangan intelektual. Sosok Presiden Direktur Klinik Pendidikan MIPA (KPM) berhasil meraih gelar doktor dengan predikat Cumlaude.

Capaian tersebut menjadi momen istimewa karena raihan gelar doktor bertepatan pada tanggal 17 Ramadhan 1442 H. Sosok yang dikenal sebagai Pelatih Olimpiade Matematika internasional ini berhasil membuat kagum para penguji karena berhasil merilis disertasi doktornya dengan judul Penerapan 7 Sunnah Nabi Muhammad SAW dan Hubungannya dengan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi (Higher Order Thinking Skills) dalam Bidang Matematika.

Sidang yang dimulai pada pukul 05.30 WIB secara daring ini dihadiri tiga promotor, yakni Prof. Dr. KH. Didin Hafidhuddin, M.S, H. Hendri Tanjung, Ph.D, dan Dr. H. E. Mujahidin, M.Si serta dua penguji, yakni Prof. Dr. Saeful Anwar, M.A, dan H. Adian Husaini, M.Si., Ph.D. Selain itu, meskipun sidang digelar secara daring tak menyurutkan antusias lebih dari 130 undangan untuk mengikuti acara tersebut.

Dalam kesempatan wawancara, Raden Ridwan Hasan Saputra (RHS) menyampaikan motivasinya mengangkat 7 Sunnah Nabi sebagai bahan disertasi adalah untuk mengajak para pelajar muslim di Indonesia untuk beriman dan bertakwa jika ingin sukses dalam bidang pendidikan dan kehidupan.

“Sebab selama ini manusia hanya mengandalkan akal untuk mencapai kesuksesan dan terkadang melupakan Allah. Di disertasi ini justru saya membuat hal yang berbeda, saya mengajak para pelajar untuk mendekati Allah dulu, mendekati Allah Yang Maha Kaya dan Maha Mengetahui dengan cara mengamalkan 7 sunnah. Kemudian, InsyaAllah kesuksesan akan didapat,” jelas RHS.

Penerima penghargaan Satya Lencana Wirakarya dari Presiden RI tahun 2007 ini menambahkan. “Gelar doktor ini merupakan pengakuan akademik dari yang selama ini saya lakukan. Sebab, hampir 20 tahun hidup saya digunakan untuk mengurusi pendidikan, karena latar belakang saya bukan pendidikan sehingga terasa belum begitu maksimal peran yang saya lakukan. Setelah adanya gelar doktor di bidang pendidikan ini semoga kiprah saya bisa lebih luas lagi, baik di dalam negeri maupun di luar negeri,” imbuh Peraih Tokoh Perubahan Republika ini.

Sementara itu, Ridwan juga mengungkapkan harapan dan cita-cita yang ingin diwujudkan pasca menyelesaikan pendidikan S3. “Saya berharap bisa mengajak orang Indonesia bahkan warga di dunia berubah cara berpikirnya, dari yang awalnya melakukan sesuatu dalam rangka mengejar harta duniawi dan mengukur kesuksesan dengan melihat berapa harta yang bisa dikumpulkan atau jabatan yang disandang, sekarang berubah menjadi melakukan sesuatu untuk mengejar ridho Allah dan melihat kesuksesan dari kemanfaatan yang diberikan,” ungkapnya.

Tim Media 

Read more...

Kompetisi Sains Nalaria Realistik ke-3 disambut Antusias Pelajar Indonesia

BOGORPLUS.COM-Bogor, Jawa Barat – Babak Penyisihan Kompetisi Sains Nalaria Realistik (KSNR) ke-3 se-Indonesia kembali digelar serentak secara daring (online). Kompetisi yang digagas ketiga kalinya oleh Klinik Pendidikan MIPA (KPM) ini diikuti sebanyak 1.623 peserta kelas 4 SD hingga 12 SMA.

KSNR merupakan kompetisi sains bertaraf nasional yang diselenggarakan terbuka bagi siswa-siswi di seluruh Indonesia. Kegiatan ini dirancang untuk melatih kecakapan berpikir nalar siswa sebagai proses meningkatkan kemampuan literasi sains dalam memahami soal-soal berbasis Higher Order Thinking Skills (HOTS).

Kompetisi yang mengusung bayaran seikhlasnya ini sukses menyita perhatian publik. Pasalnya, pada tahun pertama dan kedua digelar secara offline (2019) diikuti 5.983 peserta, serta tahun 2020 terjadi peningkatan jumlah peserta hingga tiga kali lipat, yakni 19.503 peserta. Perbedaan jumlah peserta pada tahun 2021 karena kegiatan digelar secara online karena pandemi Covid-19.

Selama masa pandemi, kompetisi daring semakin diminati. Makin banyak pelajar yang ingin rekreasi intelektual agar tetap mengasah kemampuan akademik. Apalagi KPM telah berkomitmen untuk menyajikan soal-soal menarik sebagai wujud kepedulian menuju prasyarat kecakapan hidup abad ke-21.

“KSNR adalah lomba yang luar biasa. Ini adalah pengalaman pertama saya mengikuti KSNR. Saya sangat antusias ikut lomba ini bisa melatih nalar. Program tryout, tips dan trik sangat membantu karena bisa berlatih sebelum mengerjakan lomba. Selain itu, difasilitasi grup telegram yang membuat komunikasi antar peserta dan admin menjadi mudah,” ungkap Atmaniha A. Sirdigna siswi SMPI Baitul Izzah Nganjuk

Hal senada juga diungkapkan siswi SMPN 2 Sungai liat, Bangka Belitung, Ellany N. Desaya.

“KSNR kali ini seru banget, soalnya mantap-mantap, walaupun dilaksanakan online tetap memuaskan deh. Alhamdulillah web-nya lancar jaya,sukses terus buat KPM. Ilmu yang saya dapatkan banyak banget, apalagi fisikanya. Semoga bisa lebih semangat lagi dalam belajar dan mengikuti lomba-lomba berikutnya supaya tetap berprestasi meskipun di tengah pandemi,” ujarnya.

Komitmen KPM untuk menghadirkan kompetisi berkualitas tak hanya membidik kalangan pelajar saja. Pada hari dan waktu yang sama, KPM juga menggelar Olimpiade Guru Sains (OGS) ke-1 se-Indonesia.

Selain itu, dalam waktu dekat KPM juga akan menggelar kompetisi  bertaraf nasional dan internasional, di antaranya International Kangaroo Mathematics Contest (IKMC), Read1 Online Competition (ROC) Family 2, International Mathematics Assessment for Schools (IMAS), Indonesia International Mathematics Competition (IIMC).

Adapun informasi seputar kegiatan KPM lainnya dan pengumuman hasil babak penyisihan KSNR ke-3 dan OGS ke-1 akan diumumkan pada hari Jumat, 30 April 2021 pukul 16.00 WIB melalui laman https://www.kpm.read1institute.org/

Tim Media 

Read more...

KPM Kembali Menggelar Kompetisi untuk Keluarga Indonesia

BOGORPLUS.COM-Bogor-Jawa Barat -- Berkaca pada antusiasme yang tinggi dari keluarga Indonesia ketika mengikuti kompetisi untuk keluarga bertajuk ROC Family, maka pada bulan Mei ini Klinik Pendidikan MIPA (KPM) kembali akan menggelar kompetisi bagi keluarga Indonesia yang dinamakan ROC Family 2.  Kompetisi khusus keluarga ini kembali akan mengajak keluarga Indonesia untuk bersaing dan menjadi yang terbaik dalam menjawab soal-soal yang terintegrasi literasi, numerasi serta adab dan akhlak.

Integrasi literasi, numerasi serta adab dan akhlak merupakan terobosan yang dibuat oleh KPM untuk menjadikan adab dan akhlak sebagai bagian yang tak terpisahkan dari proses pembelajaran.  Hal ini tidak terlepas dari salah satu visi KPM yaitu “beradab dan membangun peradaban”.  Insan Indonesia yang cerdas dan beradab serta berakhlak mulia tentunya tidak akan terwujud dengan sendirinya, harus ada proses berkelanjutan yang dilakukan agar hal tersebut dapat terwujud.  ROC Family 2 ini adalah salah satu bagian dari prosesnya.

ROC (Read1 Online Competition) Family 2 adalah suatu sarana untuk mengukur pemahaman tentang literasi, numerasi serta adab dan akhlak di samping sebagai sarana untuk mengakrabkan sesama anggota keluarga.  Lomba dengan format tim ayah, bunda dan maksimal dua anak tentunya akan berlangsung seru dan sangat membutuhkan kerja sama yang baik di antara sesama anggota tim untuk mendapatkan hasil terbaik.

Kompetisi dengan biaya pendaftaran seikhlasnya ini sudah dibuka pendaftarannya dan akan ditutup pada tanggal 30 April 2021.  Kompetisi akan dilaksanakan secara daring bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional yaitu tanggal 2 Mei 2021 pada pukul 16:00 hingga pukul 17:00.  Untuk memastikan kesiapan tim disediakan juga masa tryout yaitu pada tanggal 30 April hingga 1 Mei 2021 dengan waktu bebas tergantung kesiapan tim.

Meskipun kompetisi ini berbiaya seikhlasnya, akan tetapi hadiahnya tidaklah seikhlasnya.  KPM telah menyediakan penghargaan sebesar Rp.1.000.000 untuk juara pertama, Rp.750.000 untuk juara kedua dan Rp.500.000 untuk juara ketiga serta paket bingkisan lebaran bagi lima keluarga terbaik.  Hadiah ini tentu sangat menarik bagi semua tim, akan tetapi keakraban dan pemahaman yang mendalam tentang literasi, numerasi serta adab dan akhlak sebagai hasil dari persiapan menghadapi kompetisi ini tentunya jauh lebih berharga dibandingkan dengan hanya sekedar mengejar hadiah.

Masih ada waktu sekitar seminggu bagi keluarga Indonesia untuk dapat berpartisipasi dalam kompetisi ini.  Bagi yang sudah mendaftar mari persiapkan keluarga Anda supaya mendapatkan hasil maksimal ketika kompetisi berlangsung.  Gunakan masa tryout untuk menguji kesiapan keluarga Anda dan pastikan semua materi sudah dipelajari dan dipahami.

Inilah salah satu sumbangsih KPM dalam memaknai Hari Pendidikan Nasional.  Menjadikan pendidikan bukan hanya ranah pendidik dan peserta didik, akan tetapi menjadi bagian dari kehidupan keluarga.  Sangat indah rasanya ketika proses pembelajaran dalam suatu keluarga melibatkan seluruh anggota keluarga.   Ketika ayah, bunda, dan anak-anak belajar bersama sebagai bagian persiapan untuk berkompetisi, bukan hanya ilmu yang didapat tapi keakraban dan kebersamaan tentu akan didapat juga.

Informasi selengkapnya dapat dilihat di laman https://www.kpm.read1institute.org/.

Read more...

Jalan Tengah Calon Mendikbudristek || Oleh: Arya (Pengamat Pendidikan)

 

Isu reshuffle kabinet yang kedua pada pemerintahan Jokowi di periode 2 menjadi berita yang sangat ditunggu-tunggu oleh masyarakat Indonesia. Posisi menteri yang seksi untuk diperhatikan adalah posisi Mendikbudristek, sebab posisi ini merupakan posisi strategis sehingga banyak kalangan yang menginginkan. Minat yang besar terhadap posisi ini terbukti dengan banyaknya berita dan opini di berbagai media yang membahas kinerja Mendikbud Nadiem Makarim. Berbagai kasus lama diangkat kembali dan berbagai kasus baru dimunculkan. Hal ini sebenarnya memberi isyarat kepada presiden Jokowi kalau sebaiknya Mas Nadiem ikut di-reshuffle pada gerbong reshuffle periode kedua ini.

Reshuffle ini sepenuhnya adalah hak presiden, penulis sebagai orang dari kampung yang peduli dengan pendidikan mencoba memberikan pandangan yang bisa jadi kurang tepat, karena maklum penulis adalah pengamat pendidikan kelas kampung. Penulis melihat bahwa banyaknya berita atau opini yang bernada kecewa dengan kinerja Mas Nadiem bisa jadi mengandung banyak kebenaran, karena tidak semua menulis dengan kepentingan politik.

Ada fenomena yang menarik di beberapa hari terakhir menjelang reshuffle. Banyak berita yang menampilkan seorang tokoh Muhammadiyah  pantas untuk menjadi pengganti Mas Nadiem. Di saat yang hampir bersamaan muncul berita tentang kekecewaan warga Nahdlatul Ulama karena K.H. Hasyim Asy’ari sebagai pendiri NU hilang namanya di Kamus Sejarah Jilid 1.  Saat opini ini sedang ditulis muncul berita kalau PBNU menilai Nadiem Makarim kompeten  pimpin Kemdikbudristek. Muncul juga berita bahwa Mas Nadiem sowan ke Ibu Megawati Ketua Umum PDI Perjuangan.

Saya mencoba menganalisa fenomena yang terjadi saat ini dan mungkin memberi masukan kelas kampung untuk situasi saat ini. Melihat fenomena yang ada sangat mungkin pemerintah sudah tahu fakta sebenarnya tentang kinerja Mas Nadiem, sehingga mulailah melirik tokoh Muhammadiyah sebagai alternatif untuk mengganti posisi Mas Nadiem.  Di saat yang bersamaan muncul kekecewaan yang tulus dari warga Nahdliyin atas dihilangkannya Nama K.H. Hasyim Asy’ari di kamus sejarah. Ketika Muhammadiyah dan NU bersama-sama kecewa dengan fakta yang benar adanya, tentunya posisi Mas Nadiem menjadi tidak aman.

Gerakan Mas Nadiem  ke Ibu Megawati sebagai ketua umum PDI Perjuangan merupakan gerakan yang cerdas ingin menyelamatkan posisi Mas Nadiem sebagai Mendikbudristek. Tapi kalau saya berkeyakinan Ibu Megawati adalah politikus yang sangat berpengalaman, jadi beliau sangat paham apa yang seharusnya dilakukan. Hal yang unik adalah kenapa tiba-tiba PBNU mendukung Mas Nadiem tetap menjadi menteri, hal ini tentu tidak lepas dari rivalitas antara NU dengan Muhammadiyah. Tidak bisa dipungkiri semenjak Mas Nadiem menjadi Mendikbud hubungan Kemendikbud dan PBNU semakin akrab terutama setelah adanya kasus Program Organisasi Penggerak.

Situasi saat ini jadi semakin rumit, karena secara faktual banyak organisasi yang mempermasalahkan kinerja Mas Nadiem.  Rivalitas antara NU dengan Muhammadiyah pun akan semakin terasa ketika Mas Nadiem masih di pertahankan (maaf jika saya salah). Jika  terjadi rivalitas NU dengan Muhammadiyah semakin tajam, maka hal ini akan memicu rivalitas di berbagai sektor tidak hanya pendidikan. Sebab kedua organisasi besar ini ada di berbagai bidang kehidupan di Indonesia. Jika hal ini terus dipelihara maka akan menjadi masalah besar di kemudian hari terutama dalam hal persatuan dan kesatuan.

Solusi dari pengamat kampung adalah dicari jalan tengah dengan memilih seorang Mendikbudristek yang merupakan orang NU sekaligus orang Muhammadiyah. Orang tersebut merupakan orang yang berkompeten di bidang pendidikan (gelar doktor atau profesor di bidang pendidikan) dan mempunyai kiprah yang nyata di bidang pendidikan dan teknologi. Pertanyaan menariknya adalah adakah tokoh yang mempunyai kompetensi itu tetapi tokoh tersebut adalah orang NU dan Muhammadiyah. Pertanyaan ini sangat sulit untuk dijawab, tetapi ada petunjuk yang menarik, di NU yang dimaksud orang NU ada dua macam yaitu NU struktural (pengurus NU) dan NU kultural (orang yang keluarganya mengikuti tata cara NU). Sedangkan di Muhammadiyah yang dimaksud orang Muhammadiyah biasanya adalah orang yang mempunyai kartu anggota Muhammadiyah atau yang aktif di organisasi Muhammadiyah. Tentunya orang ini harus dikenal di lingkungan Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah dan di lingkungan LP Ma’arif Nahdlatul Ulama.

Pemilihan orang yang kompeten di bidang pendidikan serta merupakan orang NU dan Muhammadiyah ini merupakan jalan tengah. Supaya NU dan Muhammadiyah bisa berjalan bersama. Insya Allah jika NU dan Muhammadiyah sudah berjalan bersama, maka ormas-ormas lain di bidang pendidikan bisa turut bersama dalam rangka memajukan pendidikan di Indonesia. Sehingga kegaduhan dalam bidang pendidikan akan jauh berkurang. Siapakah orangnya yang dimaksud? Mari kita bertanya pada rumput yang bergoyang (orang yang rajin berzikir) dan Mbah Google.

Ini hanya analisa pengamat kelas kampung, mohon maaf jika salah.

Bogor, 21 April 2021

Read more...

KPM Tuan Rumah Ajang Bergengsi Indonesia International Mathematics Competition 2021

Setelah tertunda pada tahun 2020 dikarenakan pandemi covid-19, kompetisi International Mathematics Competition (IMC) kembali digelar pada tahun ini.  Indonesia didaulat sebagai tuan rumah dan secara resmi IMC di tahun ini dinamakan sebagai Indonesia International Mathematics Competition (IIMC) 2021.  Indonesia menjadi tuan rumah setelah enam tahun sebelumnya IMC dilaksanakan di China (2015), Thailand (2016), India (2017), Bulgaria (2018), dan Afrika Selatan (2019).

Kompetisi IMC pertama kali dilaksanakan di Thailand pada tahun 2008.  Puluhan negara mengikuti kompetisi untuk tingkat SD dan SMP ini termasuk Indonesia.  Pada kompetisi pertama kalinya ini Indonesia sudah menorehkan prestasi dengan meraih 2 emas, 8 perak, dan 20 perunggu.  Indonesia secara rutin mengikuti kompetisi tahunan ini dan selalu menorehkan prestasi yang membanggakan.

Menjadi tuan rumah kompetisi matematika bergengsi sekelas IMC tentunya merupakan hal yang membanggakan.  Kompetisi tahunan dengan jumlah negara peserta sekitar 30 negara dan total peserta ditambah ofisial tidak kurang dari 1000 orang tentunya dapat menjadi tolok ukur betapa kompetisi ini sangat diminati oleh berbagai negara.  Setiap tahun berbagai negara dari lima benua selalu mengirimkan siswa-siswi terbaik mereka untuk menjadi yang terbaik di kompetisi ini.

Sukses penyelenggaraan sekaligus juga sukses prestasi tentunya menjadi dambaan setiap negara yang menjadi tuan rumah perhelatan apapun.  Indonesia sebagai tuan rumah pada tahun ini tentunya berharap dapat menjadi yang terbaik di IIMC 2021 ini.  Pada perhelatan yang akan dilaksanakan secara virtual ini, akan bertindak sebagai host and organizer adalah Klinik Pendidikan MIPA (KPM).  Lembaga yang berpusat di Bogor ini adalah langganan juara di IMC dari sejak awal kompetisi ini berlangsung dan telah berpengalaman sebagai host and organizer perhelatan-perhelatan berkelas internasional.

Dari sejak awal tahun 2021 KPM telah bekerja untuk memastikan kompetisi yang akan berlangsung pada tanggal 27 Juli 2021 hingga 1 Agustus 2021 ini dapat berjalan dengan sukses.  Raden Ridwan Hasan Saputra selaku Presiden Direktur KPM berkomitmen untuk memberikan yang terbaik dari KPM agar perhelatan ini dapat terlaksana sesuai dengan harapan kita semua.

Pekerjaan besar berikutnya adalah sukses di bidang prestasi.  Menjadi yang terbaik di kompetisi sebesar ini tentunya bukanlah perkara yang mudah.  Dibutuhkan siswa-siswi terbaik dari seluruh negeri agar terbentuk beberapa tim yang akan mampu memberikan prestasi terbaik.  Siswa-siswi terbaik yang dibina oleh guru-guru terbaik dan berpengalaman di bidang olimpiade matematika tentunya merupakan resep sukses dalam menghadapi kompetisi bergengsi sekelas IMC.

Masih tiga bulan lagi kompetisi ini akan berlangsung, masih cukup waktu untuk bersiap.  Marilah kita bersiap wahai siswa-siswi terbaik di negeri ini.  Berlatihlah dan matangkanlah kemampuan kalian di bidang matematika agar mampu bersaing di kompetisi ini.  Menjadi peserta terbaik di IIMC 2021 tentunya akan mengharumkan nama Indonesia di mata dunia dan sekaligus akan membanggakan orang tua kalian semua.

Informasi selengkapnya dapat dilihat di laman https://www.kpm.read1institute.org/.

 

Read more...

Ratusan Guru SD hingga SMA Bersaing di Ajang Olimpiade Guru Matematika

BOGORPLUS.COM-Bogor, Jawa Barat – Klinik Pendidikan MIPA (KPM) kembali menggelar perhelatan bertaraf nasional yang bertajuk “Babak Penyisihan Olimpiade Guru Matematika (OGM) ke-6 se-Indonesia”.  Perhelatan yang menerapkan konsep biaya seikhlasnya ini mendapatkan antusiasme yang tinggi dari para guru.  Sebanyak 600 lebih guru dari tingkat SD hingga SMA turut ambil bagian dalam perhelatan yang dilaksanakan secara daring pada hari Minggu (18/4/21).

OGM ke-6 se-Indonesia merupakan ajang tahunan bagi para guru SD hingga SMA untuk meningkatkan wawasan, pengetahuan, motivasi, kompetensi, dan profesionalisme dalam mengajarkan serta mengembangkan ilmu pengetahuan, khususnya bidang matematika.

Kepala Divisi Pendidikan, Pelatihan & Lomba KPM, Herman Hadiwijaya mengatakan, tugas pokok seorang guru adalah belajar dan mengajar, namun kenyataannya proses belajar ini terkadang kurang mendapat perhatian.  “Hadirnya OGM ke-6 ini diharapkan dapat memotivasi para guru akan pentingnya belajar dan mengasah kemampuan guna mempersiapkan diri untuk menghasilkan output yang terbaik.  Sehingga secara tidak langsung OGM ini dapat menjadi wadah guna untuk meningkatkan kemampuan secara akademik di bidang matematika,” ujarnya.  Di samping itu, Herman menambahkan, para guru yang sudah berkompetisi di ajang ini dapat menularkan jiwa positif kepada para siswanya untuk terus meningkatkan kemampuan, khususnya di bidang numerasi yang selama ini jadi momok dalam pendidikan nasional.

Sementara itu, perhelatan tahunan KPM ini pun disambut positif oleh para peserta.  Kusyanti, Guru SD Muhammadiyah Kutoarjo mengaku senang bisa berpartisipasi mengikuti OGM ke-6. “Banyak hal baru yang dapat kita pelajari terutama soal-soal yang menantang dan bisa bergabung dengan grup orang-orang hebat di bidang matematika untuk saling berbagi ilmu,” ungkapnya.  Ia pun berharap semoga ilmunya dapat membantu menyelesaikan masalah dalam matematika dengan cara bernalar dan mudah.  Antusiasme guru mengikuti OGM ke-6 tak hanya dari Indonesia saja, tetapi juga dari Masayuki Nugroho, guru Sekolah Indonesia Kota Kinabalu, Malaysia.  Ia pun merasa tertantang setelah mengerjakan soal dan berharap bisa mengundang tim KPM untuk membina guru-guru di sekolahnya.

Sebagai lembaga yang fokus bergerak dalam bidang pendidikan, KPM senantiasa menghadirkan kegiatan untuk meningkatkan dan melatih kompetensi siswa serta guru.  Dalam waktu dekat, KPM akan menggelar beberapa perhelatan bertaraf nasional dan internasional, di antaranya Kompetisi Sains Nalaria Realistik (KSNR), Olimpiade Guru Sains (OGS), International Kangaroo Mathematics Contest (IKMC), Read1 Online Competition (ROC) Family, International Mathematics Assessment for Schools (IMAS), Indonesia International Mathematics Competition (IIMC).

Adapun informasi seputar kegiatan KPM lainnya dan pengumuman hasil babak penyisihan KMS ke-16 akan diumumkan pada hari Jumat, 23 April 2021 pukul 16.00 WIB melalui laman https://www.kpm.read1institute.org/

Tim Media

Read more...

Belasan Ribu Siswa SD hingga SMA se-Indonesia Adu Kemampuan di Ajang Kompetisi Matematika Suprarasional

BOGORPLUS.COM-Bogor, Jawa Barat – Klinik Pendidikan MIPA (KPM) kembali menggelar perhelatan bertaraf nasional yang bertajuk “Babak Penyisihan Kompetisi Matematika Suprarasional (KMS) ke-16 se-Indonesia”.  Perhelatan yang menerapkan konsep biaya seikhlasnya ini mendapatkan antusiasme yang tinggi dari para siswa.  Sebanyak 12 ribu lebih siswa dari tingkat SD hingga SMA turut ambil bagian dalam perhelatan yang dilaksanakan secara daring pada hari Minggu (18/4/21).

Kompetisi Matematika Suprarasional (KMS) adalah kompetisi yang semula dikenal sebagai Kompetisi Matematika Nalaria Realistik (KMNR).  KMNR yang telah berlangsung rutin setiap tahun selama 15 tahun kini telah diintegrasikan dengan muatan materi adab dan akhlak sehingga pada tahun ini bertransformasi menjadi KMS ke-16.

Kepala Divisi Pendidikan, Pelatihan & Lomba KPM, Herman Hadiwijaya menuturkan di masa pandemi yang begitu panjang ini, bukan hanya masalah literasi dan numerasi saja yang harus dibenahi dalam sistem pendidikan nasional.  Jauh lebih penting daripada itu adalah adab dan akhlak siswa.  Herman menambahkan, saat ini siswa sudah sangat jarang berinteraksi dengan orang lain, seperti Bapak/Ibu guru dan teman-temannya.  “Hal ini tentunya akan berpengaruh pada perilaku para siswa.  Maka dari itu, KPM selaku lembaga pendidikan yang peduli pada para penerus bangsa menggelar kompetisi yang di dalamnya sarat akan makna adab dan akhlak,” imbuhnya.

Sementara itu, perhelatan tahunan KPM ini pun disambut positif para orang tua dan peserta.  Salah satunya orang tua Iqbal Fadhilah Alfaqih dari SD Birrul Walidain Muhammadiyah Sragen, “Alhamdulillah sangat membantu putra kami untuk lebih mengeksplorasi kemampuan diri di bidang matematika, apalagi di masa pandemi.  Soalnya pun tergolong di atas kemampuan anak-anak setingkatnya, paling tidak mereka bisa merasakan soal-soal berkualitas.”  Hal senada juga diungkapkan Muhammad Ibnu Sulaiman, “Luar biasa, baru kali ini saya ikut lomba secara online dengan platform pengerjaan yang profesional,” ungkap siswa SMA Walisongo Karangmalang Sragen.

Sebagai lembaga yang fokus bergerak dalam bidang pendidikan, KPM senantiasa menghadirkan kegiatan untuk meningkatkan dan melatih kompetensi siswa serta guru.  Dalam waktu dekat, KPM akan menggelar beberapa perhelatan bertaraf nasional dan internasional, di antaranya Kompetisi Sains Nalaria Realistik (KSNR), Olimpiade Guru Sains (OGS), International Kangaroo Mathematics Contest (IKMC), Read1 Online Competition (ROC) Family, International Mathematics Assessment for Schools (IMAS), Indonesia International Mathematics Competition (IIMC).

Adapun informasi seputar kegiatan KPM lainnya dan pengumuman hasil babak penyisihan KMS ke-16 akan diumumkan pada hari Jumat, 23 April 2021 pukul 16.00 WIB melalui laman https://www.kpm.read1institute.org/

Tim Media

Read more...