Menu
RSS
Top Banner Nasional

September 2018

Resensi Buku Sains Nalaria Realistik (SNR)

Foto: Kumpulan buku Sains Nalaria Realistik (SNR)/Dok. KPM

Judul               : Sains Nalaria Realistik (SNR)

Penulis            : Tim Sains KPM

Editor              : Tim Sains KPM

Penerbit           : Klinik Pendidikan MIPA

Cetakan           : Cetakan I, Mei 2018

Ukuran            : 17 cm x 24,5 cm

Buku Sains Nalaria Realistik karya Tim IPA KPM ini telah berhasil menyampaikan materi IPA dengan mengutamakan perkembangan pada pengembangan daya nalar siswa. Sehingga siswa dipersiapkan untuk dapat memecahkan persoalan yang sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Kumpulan soalnya bertahap berdasarkan metode Sains Nalaria Realistik (SNR). Meskipun menggunakan metode SNR, penggunaan bahasa yang digunakan dalam buku ini sangat  mudah dipahami oleh siswa. Selain itu, buku ini juga telah disesuaikan dengan kemampuan pemahaman siswa sekolah dalam memahami materi dan menjawab soal-soal, sehingga harapannya dapat memudahkan siswa dalam menyelesaikan soal-soal yang diberikan di sekolah bahkan untuk menaklukkan soal HOTS. Keunggulan lainnya dari buku SNR ini adalah tata letak yang baik dan dikemas dengan tampilan yang menarik sehingga membuat siswa tidak bosan untuk membacanya.

Manfaat metode SNR adalah siswa akan lebih mudah memahami materi sains, menghasilkan siswa yang terlatih penalarannya. Bahkan tidak hanya berdampak pada pelajaran sains, siswa juga akan lebih mudah memahami pelajaran lainnya karena kemampuan nalarnya telah terasah. Sehingga, siswa siap menghadapi soal apapun dalam berbagai kompetisi di bidang sains dan bidang umum lainnya. Tak hanya itu, siswa akan terampil dalam  melakukan eksperimen sains dan terbiasa berpikir secara ilmiah.

Buku yang tersedia dari kelas 3 SD hingga kelas 8 SMP ini, selain unggul dalam penerapan metode Sains Nalaria Realistik-nya (SNR), tetapi juga unggul dalam soal HOTS nya. Ciri khas metode Sains Nalaria realistik (SNR) yang mendukung dalam pemecahan soal HOTS yaitu menekankan pada penggunaan penalaran dalam memahami konsep sains. Dengan meningkatnya nalar siswa, hal ini akan berdampak pada peningkatan keterampilan pemahaman, daya konsep serta penalaran & komunikasi siswa, khususnya dalam materi sains. Dan yang menjadi ciri khas metode SNR ini dalam menunjang pemecahan soal HOTS siswa adalah adanya pemahaman lanjut tentang pemecahan masalah serta pemberian soal eksplorasi dan praktikum sains dikemas dengan metode pengajaran yang menarik dan memudahkan siswa dalam memahami materi IPA.

Buku yang terbit pada Mei 2018 ini, terdiri dari  beberapa tahapan, yaitu pemberian peta konsep, pemberian masalah nyata, pemahaman konsep, penalaran komunikasi dan eksplorasi. Peta konsep yang diberikan tidak seperti kebanyakan buku paket lainnya. Pada peta konsep, siswa diberikan ruang untuk menuliskan dan melengkapi diagram yang kosong. Hal ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa atas penguasaan materi. Pemberian soal masalah nyata bertujuan agar siswa tertarik untuk mengikuti materi tersebut karena terlibat dan merasa berkepentingan untuk mempelajarinya. Pemberian soal pemahaman konsep bertujuan untuk memperkuat teori dasar tentang materi IPA. Sedangkan soal penalaran dan komunikasi bertujuan untuk meningkatkan daya nalar dan menuangkan ide serta gagasannya, baik secara tertulis maupun lisan. Di bagian akhir dari setiap bab yang dibahas dalam buku ini diselingi dengan soal eksplorasi yang bertujuan sebagai penyegaran dan sekaligus mengembangkan daya observasi siswa setelah mendapatkan materi. Selain itu, soal eksplorasi juga bertujuan untuk membuat pemahaman materi tersebut menjadi mudah dan menyenangkan bagi siswa.

Buku ini juga dilengkapi dengan soal review UTS dan UAS dan kumpulan soal UN (khusus untuk Buku SNR kelas 6). Tentunya buku ini menjadi buku pegangan wajib untuk seluruh siswa yang belajar di KPM. Meskipun begitu,  masyarakat bisa memiliki buku ini. Buku ini sangat cocok digunakan sebagai buku pegangan oleh seluruh siswa yang ingin memahami materi IPA dengan lebih mudah. So, grab it fast!

Sumber: Febie Leona Tiffany 

Read more...

SMP Santo Bernardus Madiun Sosialisasikan Metode Matematika Nalaria Realistik


Foto: Pelatihan MNR di SMP Santor Bernardus

Bogorplus-Madiun-Jawa Timur — Pelajaran matematika dengan masih kerap menjadi momok menakutkan bagi sebagian pelajar kita. Hal tersebut menggugah kesadaran SMP Santo Bernardus Madiun untuk mensosialisasikan Matematika Nalaria Realistik (MNR) agar menjadi solusi atas permasalahan tersebut.

Bertempat di Aula SMP Santo Bernardus, Madiun, PELATIHAN MNR digelar pada tanggal 05-07 September 2018 dengan menghadirkan trainer dari KPM Pusat, yakni Bapak H. Moh Arodhi dan Bapak Taufik Hidayah.

Sedikitnya 55 guru matematika dari 29 sekolah (SD dan SMP Sederajat) dari berbagai kota seperti: Madiun, Ngawi, Magetan, Ponorogo, Klaten, Sidoarjo, Malang, dan Mojokerto, tumpah ruah menyimak paparan materi dari para trainer KPM.

Acara yang berlangsung pada pukul 08.00-16. 00 WIB setiap harinya, mendapat apresiasi dan sambutan hangat dari para peserta. Beragam materi pelatihan disajikan, di antaranya: menjadi guru berkah dengan cara berpikir suprarasional, konsep pembelajaran (MNR) hingga materi eksplorasi matematika yang disajikan dalam bentuk permainan.

Salah satu peserta, Ibu Yuni Indrawati menuturkan, meskipun harus menempuh perjalanan 35 KM tak menyurutkan semangat untuk belajar. Kedatangan guru asal SD Muhammadiyah 1 Magetan ini terus berikhtiar untuk belajar. “Suasana pelatihan sangat hangat tatkala ada sistem diskusi dengan kelompok sehingga proses belajar pun semakin menyenangkan dan bisa dijadikan ajang saling  mengenal dengan peserta lain,” ungkapnya.

Senada dengan hal tersebut, Kepala SMP Santo Bernardus, Sr. Maria Theofila Muit, OSU angkat suara karena terkesan dengan pelatihan yang disajikan oleh tim KPM. “Kami bersyukur acara ini mampu memotivasi para guru untuk mengingatkan kembali jati diri sebagai seorang guru agar mendidik dengan penuh keikhlasan."

“Dari sisi materi pun amat menarik, belajar matematika dengan formula MNR akan semakin menambah wawasan para guru  dalam memberikan materi kepada murid. Hal inilah yang akan menjadikan guru berpikir kreatif,” lanjutnya.

Pasca digelarnya pelatihan, Ibu Maria pun berharap kerja sama dengan KPM dapat terus dilanjutkan. “Karena persoalan saat ini adalah bagaimana agar menjadikan guru dan siswa berpikir kritis, kreatif, dan solutif. Pertanyaan tersebut sudah terpecahkan jika kita mengkaji lebih dalam tentang Matematika Nalaria Realistik,” tutup Ibu Maria.

Koresponden: Fitra Kurniawan & Tim Media

Read more...

Antusias Para Guru Sekolah Permata Insani Mengkaji Ilmu Cara Berpikir Suprarasional

Foto: Pelatihan Cara Berpikir Suprarasional dan MNR di Sekolah Permata Insani Tangerang-Banten

Tangerang-Banten. – 120 guru TK/SD/SMP/SMA Permata Insani Tangerang dibuat terpana dengan hadirnya motivator Suprarasional, Raden Ridwan Hasan Saputra, Sabtu (08/09/2018) lalu. Riuh semangat dan tawa pun tak terbendung tatkala sosok Tokoh Perubahan Republika memaparkan motivasi “Cara Berpikir Suprarasional”.

Bertempat di Laboratorium multimedia, pelatihan pun berlangsung dengan suasana gembira. Kemampuan komunikasi Pak Ridwan dalam menyampaikan materi secara santai namun bermakna ini sukses pula membekas di sanubari peserta.

Foto: Peserta Pelatihan Cara Berpikir Suprarasional dan MNR di Sekolah Permata Insani Tangerang-Banten

Terbukti, meskipun acara selesai pada pukul 17.00 WIB, ratusan peserta masih terlihat antusias mengikuti jalannya kegiatan. “Biasanya kalau pelatihan lain peserta sudah terlihat jenuh, namun kali ini sungguh berbeda. Peserta dibuat begitu antusias dan semangat,” ungkap pembawa acara dalam keterangan pers.

Tak hanya pembawa acara, peserta lain pun mengaku bersyukur dan senang mengikuti aktivitas selama pelatihan. “Alhamdulillah senang, motivasi suprarasional sangat berbeda. Meskipun baru pertama kali, sosok Pak Ridwan berhasil menyita perhatian saya,” ungkap salah satu guru SMP Permata Insani.

Di akhir kegiatan, secara spontan para peserta menyanyikan lagu “terima kasih” kepada Pak Ridwan yang telah membekali peserta ilmu cara berpikir suprarasional.

Dalam sambutannya, Bapak Eko Hardi Saputra selaku Ketua Yayasan Pandu Pertiwi berharap pelatihan suprarasional dapat meninggikan derajat seorang guru dalam mendidik para pelajar di Sekolah Permata Insani.

Tim Media

Read more...

Antusias Para Guru Sekolah Permata Insani Mengkaji Ilmu Cara Berpikir Suprarasional

Foto: Pelatihan Cara Berpikir Suprarasional dan MNR di Sekolah Permata Insani Tangerang-Banten

Bogorplus.com-Tangerang-Banten. – 120 guru TK/SD/SMP/SMA Permata Insani Tangerang dibuat terpana dengan hadirnya motivator Suprarasional, Raden Ridwan Hasan Saputra, Sabtu (08/09/2018) lalu. Riuh semangat dan tawa pun tak terbendung tatkala sosok Tokoh Perubahan Republika memaparkan motivasi “Cara Berpikir Suprarasional”.

Bertempat di Laboratorium multimedia, pelatihan pun berlangsung dengan suasana gembira. Kemampuan komunikasi Pak Ridwan dalam menyampaikan materi secara santai namun bermakna ini sukses pula membekas di sanubari peserta.

Foto: Peserta Pelatihan Cara Berpikir Suprarasional dan MNR di Sekolah Permata Insani Tangerang-Banten

Terbukti, meskipun acara selesai pada pukul 17.00 WIB, ratusan peserta masih terlihat antusias mengikuti jalannya kegiatan. “Biasanya kalau pelatihan lain peserta sudah terlihat jenuh, namun kali ini sungguh berbeda. Peserta dibuat begitu antusias dan semangat,” ungkap pembawa acara dalam keterangan pers.

Tak hanya pembawa acara, peserta lain pun mengaku bersyukur dan senang mengikuti aktivitas selama pelatihan. “Alhamdulillah senang, motivasi suprarasional sangat berbeda. Meskipun baru pertama kali, sosok Pak Ridwan berhasil menyita perhatian saya,” ungkap salah satu guru SMP Permata Insani.

Di akhir kegiatan, secara spontan para peserta menyanyikan lagu “terima kasih” kepada Pak Ridwan yang telah membekali peserta ilmu cara berpikir suprarasional.

Dalam sambutannya, Bapak Eko Hardi Saputra selaku Ketua Yayasan Pandu Pertiwi berharap pelatihan suprarasional dapat meninggikan derajat seorang guru dalam mendidik para pelajar di Sekolah Permata Insani.

Tim Media

Read more...

Klinik Pendidikan MIPA Adalah Sekolah Kehidupan

Foto: Presiden Direktur KPM mengisi materi motivasi dihadapan orang tua siswa KPM di Auditorium Toyyib Hadiwijaya, IPB/Dok. KPM

Dramaga-Kab. Bogor—Minggu Pagi (02/09/2018), terlihat ratusan iring-iringan kendaraan mulai memasuki kawasan Kampus Institut Pertanian Bogor (IPB). IPB Dramaga orang kebanyakan menyebutnya, karena berada tepat di Jalan Raya Dramaga-Bogor.

Semakin siang, rupanya iring-iringan tersebut semakin banyak, bahkan tak hanya mobil, kendaraan roda dua pun turut andil meramaikan area IPB. Arah kendaraan menuju ke salah satu gedung pertemuan, yakni Auditorium Toyyib Hadiwijaya.

Melihat pergerakan tersebut, tim kontributor mencoba mendatangi gedung tersebut. Sesampainya di lokasi, tim dibuat terpana karena di akhir pekan seperti ini banyak orang tua yang rela berbondong-bondong datang untuk mengantarkan putra-putrinya mengikuti ujian (matematika) bulanan dan pertemuan orang tua yang digelar salah satu lembaga pendidikan, yaitu Klinik Pendidikan MIPA (KPM).

Sepintas, tak ada yang berbeda dari pertemuan tersebut. Bak sebuah sekolah yang sedang menggelar sebuah ujian, namun yang terlihat luar biasa adalah jumlah peserta yang hadir mencapai 721 orang yang terdiri dari orang tua dan siswa. Di samping itu, tim juga diburu rasa penasaran, mengapa orang tua dan siswa sebanyak ini rela datang di akhir pekan hanya untuk menghadiri sebuah ujian (matematika) dan pertemuan orang tua?

Foto: Pelajar kelas khusus binaan KPM tampak sedang mengerjakan soal tes eliminasi/Dok. KPM

Rasa penasaran pun sirna saat tim kontributor berhasil mencari tahu apa keunikan dan filosofi dari lembaga KPM, sehingga dapat mendatangkan ratusan orang tua dan siswa di akhir pekan.

Di sudut ruangan lain, tim kontributor bertemu dengan salah satu staf yang bertugas. Pak Ziban Lesmana namanya. Pria yang sehari-hari mengurusi tim pendidikan ini membeberkan semua hal detail ihwal kegiatan ini. Dari paparan pria kelahiran Bogor ini terungkap bahwa kegiatan ini merupakan ujian eliminasi yang digelar setiap bulan untuk mengetahui kemampuan siswa didik KPM dalam mengikuti proses KBM di kelas khusus. Sedangkan kelas khusus adalah kelas yang diikuti para pelajar yang menyukai dan memiliki kemampuan matematika dan IPA di atas rata-rata. Di samping itu, kegiatan ini juga dijadikan ajang silaturahmi antar orang tua dan tim KPM untuk mengevaluasi KBM dan menginformasikan kegiatan KPM lainnya,” ungkap Pak Ziban.

Foto: Ratusan orang tua memadati Auditorium Toyyib Hadiwijaya, IPB Bogor dalam rangka menghadiri pertemuan orang tua siswa/Dok. KPM

Penelusuran ini pun akhirnya membuahkan hasil, tim mencoba mendalami motivasi orang tua yang begitu antusias mengikuti kegiatan tersebut. Rupanya, visi-misi dan falsafah KPM menjadi daya pikat bagi orang tua siswa KPM. Lembaga yang berdiri pada tahun 2001 ini menerapkan falsafah yang berbeda dari lembaga lain dalam kegiatan KBM.

Beberapa gagasan yang telah dirasakan manfaatnya di antaranya: Sistem Metode Seikhlasnya (SMS), Matematika Nalaria Realistik (MNR), dan Cara Berpikir Suprarasional. Gagasan tersebut rupanya tak terlepas dari buah pemikiran Raden Ridwan Hasan Saputra, seorang motivator Suprarasional sekaligus pelatih olimpiade Matematika internasional.

Dalam paparannya, Sang Motivator menuturkan sebuah pesan yang ternyata inilah resep jitu sehingga lembaga tersebut makin digandrungi para orang tua dan pecinta matematika dari penjuru wilayah di Indonesia.

Pertama, KPM adalah lembaga yang berfokus menyebarkan Sistem Metode Seikhlasnya (SMS) dan Matematika Nalaria Realistik (MNR). Karya dan pencapaian luar biasa di dunia olimpiade matematika telah ditorehkan KPM,  Menariknya, bagi KPM, semua capaian tersebut merupakan bonus dari Tuhan Yang Maha Kuasa dari efek penyebaran SMS dan MNR. Penerapan SMS yang dilakukan dengan menerapkan tarif SEIKHLASNYA (sesuai kemampuan) pada saat belajar di KPM sehingga terjadilah subsidi silang antar kalangan yang mampu dan tidak mampu. Tak hanya itu, lembaga yang telah memiliki cabang di beberapa titik memiliki penerapan lain dari SMS. Di antaranya dengan memacu siswa KPM untuk rajin beribadah wajib sesuai keyakinan masing-masing, dan melakukan ibadah sunah lainnya. Hal inilah yang menjadi ciri khas KPM.

Kedua, KPM adalah tempat untuk membuat putra-putri menjadi manusia dekat kepada Sang Pemilik Ilmu, Allah SWT. Ada yang menarik dari sisi pembelajaran yang kerap berjalan rutin di KPM, yakni salah satunya menggunakan PR Akhlak. Melalui suplemen yang ada di buku PR Akhlak, KPM terbilang sukses mengajarkan kepada siswa dalam rangka menanamkan kebaikan. Hal yang paling kentara adalah penerapan 7 sunah Nabi Muhammad SAW bagi siswa muslim. Bagi non-muslim pun KPM mengajarkan toleransi agama yang baik dengan mengajak dan mendukung para siswa yang beragama lain tetap menjalankan keyakinan masing-masing. Ketika siswa-siswi KPM sudah dekat kepada Sang Pemilik ilmu (Allah SWT), tak cukup hanya itu saja, KPM juga membekali para siswanya meningkatkan kemampuan Matematika melalui pendekatan Higher Order Thinking Skills. Ikhtiar  tersebut membuat derajat mereka meningkat dan dapat mengukir prestasi dibidang matematika dan mata pelajaran lainnya.

Ketiga, KPM adalah tempat untuk membuat putri-putri Indonesia menabung kebaikan untuk dipetik di masa depan. Kita semua tentu sepakat jika pelajar yang rajin ibadah, maka pahalanya akan bertambah pula. Pahala itulah yang suatu saat dikonversi menjadi kebutuhan hidup (cara berpikir suprarasional) untuk mewujudkan sesuatu yang diinginkan.

Keempat, KPM adalah tempat untuk membuat siswa-siswi membangun jaringan di masa depan. Jika ditelaah, mayoritas alumni (kelas khusus) KPM sukses masuk perguruan tinggi ternama di dalam maupun luar negeri. Hal tersebut  dapat dibilang sebuah peluang karena dapat membuka jaringan untuk mengikuti seleksi perguruan tinggi negeri. Rezeki merupakan salah satu di antaranya, tentu masih banyak lagi manfaat yang akan di dapat siswa/alumni KPM jika berhasil membangun jaringan selama belajar di KPM.

Kelima, KPM adalah tempat mengubah kesusahan menjadi kemudahan. Ada kalanya hidup ini ada susah dan ada senang. KPM memiliki konsep merencanakan kesusahan. Karena dalam konsep berpikir suprarasional, jika kita mengambil peluang susah, maka akan bertemu senang kemudian. Begitu pun sebaliknya. Belajar di KPM dengan datang tiap akhir pekan (kelas khusus), kelas reguler, dan kelas komunitas merupakan bentuk “susah ketika belajar di KPM”. Terlebih, para siswa harus memahami soal berbasis HOTS. Namun, InsyaAllah semakin banyak yang dikorbankan (perilaku positif), akan ada kesenangan yang jauh lebih besar dari yang pengorbanan yang usaha dilalui.

Di akhir kunjungannya, tim kontributor dibuat terpana kembali tatkala Presiden Direktur KPM, Raden Ridwan Hasan Saputra, memberikan kesimpulan dari pesan di atas. Bahwa ada hal yang jauh lebih penting dari proses belajar di KPM, yakni KPM adalah sekolah kehidupan. Belajar di KPM bukan untuk menjadi jawara olimpiade semata, walaupun KPM sering mendominasi berbagai kegiatan olimpiade. Di samping itu semua hanya bonus yang diberikan Tuhan Yang Maha Kuasa karena efek penerapan cara berpikir suprarasional.

Tim Media

Read more...

Inovasi KPM Menjaring Tim Olimpiade Internasional lewat “In House Training”

Bogorplus.com-Kab. Bogor-Jawa Barat – Untuk kesekian kalinya program “In House Training” digelar Klinik Pendidikan MIPA pada tanggal 31 Agustus sampai 02 September 2018. Terdapat dua bidang mata pelajaran yang menjadi fokus pendalaman, yakni matematika dan IPA.

Kegiatan yang bertajuk Math In House Training (MIHT) dan Science In House TRAINING (SIHT) diikuti sebanyak 37 peserta dengan rincian 26 peserta MIHT dan 11 peserta SIHT. Keberhasilan KPM dalam membina dan menggelar kompetisi internasional menjadi daya tarik bagi para peserta. Terlebih, ada 3 event internasional yang akan diikuti KPM, salah satunya Challenge for Future Mathematicians yang akan digelar pada tanggal 27-30 Oktober 2018, dimana KPM bertindak sebagai tuan rumah.

KPM tidak hanya fokus membina sisi akademik saja, lewat MIHT dan SIHT, KPM berupaya menumbuhkembangkan pembentukan sikap dan kemandirian yang baik pada diri anak. Lewat kegiatan yang dirancang sistematis, selain mendapatkan bibit unggul yang terampil dalam bidang MIPA, KPM juga mendapatkan bibit unggul dengan perilaku/akhlak yang baik. Hal ini selaras dengan konsep cara berpikir suprarasional.

Sementara itu, Penanggung jawab bidang sains, Ina Ana Khoeriyah mengaku bahwa event ini banyak diikuti peserta baru dari berbagai daerah. “Metode Nalaria Realistik menjadi pilihan terbaru bagi anak-anak untuk belajar MIPA. Alhamdulillah para peserta mengaku merasa terbantu ketika belajar dengan metode MNR,” ungkapnya.

Di samping itu, Ina berpesan bahwa matematika dan sains merupakan dua sisi yang tak terpisahkan. Para peserta diharapkan tidak cepat berpuas diri dengan ilmu yang telah didapat. Jika tidak diasah kembali, pembinaan sebanyak apa pun tidak akan berdampak. Oleh karena itu, teruslah mengembangkan diri. Konsistenlah membaca, berlatih, dan melakukan eksperimen/eksplorasi sederhana.

Gelaran MIHT dan SIHT yang digelar selama 3 hari 2 malam meninggalkan kesan mendalam bagi para peserta, tak terkecuali para orang tua.

Salah seorang peserta, Farica Lutfiah Nur Annisa (12) mengaku antusias mengikuti kegiatan ini. Pelajar asal SDIT Buah Hati 1 Jakarta ini mengatakan sangat terkesan dengan gelaran MIHT dan SIHT. “Senang sekali, dapat teman baru, ilmu baru dan pelatihnya juga asyik,” ujar pelajar yang bercita -cita ingin menjadi desainer dan arsitek ini.

Event ini juga berhasil mendatangkan peserta baru dari berbagai daerah selain Jabodetabek, di antaranya: Yogyakarta, Pekanbaru, Makassar, Tuban, dan Bandung.

Tak hanya peserta saja yang menikmati acara ini. Salah satu orang tua siswa, Ibu Candra, turut mengapresiasi langkah ini. “Acaranya menarik dan bagus. Anak-anak terlihat belajar mandiri, berinteraksi sosial dengan teman, dan belajar bersama. Hal ini yang belum saya temukan, dimana semua aspek tersaji didalam satu event kegiatan. Akhirnya, wawasan anak pun semakin terbuka lebar", ujar Ibunda dari Daniel Agastia, pelajar SD Olifan School Yogyakarta ini.

Tim Media

Read more...

“MOCHI” Lahirkan Jawara Baru Matematika dari Sukabumi

Foto: Event Mathematics of Challenge Sukabumi alias “MOCHI 2018” sukses melahirkan jawara baru Matematika dari Sukabumi/Dok. RPM Sukabumi

Bogorplus.com-Sukabumi-Jawa Barat.— Event Mathematics of Challenge Sukabumi alias “MOCHI 2018” sukses melahirkan jawara baru Matematika dari Sukabumi. Bertempat di SD At-Takwin Nagrak, Minggu (02/09/2018) lalu. Kegiatan yang diikuti 182 peserta kelas 4 & 5 mampu menyita perhatian publik. Pasalnya, para peserta mendapatkan pengalaman baru mengerjakan soal berbasis Matematika Nalaria Realistik (MNR) dan sistem bayaran seikhlasnya di lomba tersebut.

 “MOCHI 2018” sendiri merupakan kompetisi matematika tingkat lokal yang digelar Rumah Pendidikan MIPA (RPM Sukabumi), ajang ini sekaligus menjadi sarana pemanasan sebelum menghadapi event lomba matematika terbesar di Indonesia, yakni KMNR Se-Indonesia Ke-14,” ungkap Deni Hamdani selaku ketua pelaksana.

Acara yang dihelat sejak pagi hingga sore, turut diwarnai dengan penampilan Tarian Paku Jajar sebagai acara pembuka. Pasca dibuka oleh Thyeadi Tungson selaku Ltibang KPM Pusat, acara dilanjutkan dengan babak penyisihan dan final “MOCHI” 2018.

Foto: Suasana Kompetisi MOCHI di SD At-Takwin Sukabumi/Dok. RPM Sukabumi

Salah satu peserta yang bernama Dede,  mengakui tak menyangka jika putranya (Kevin Alvitodinova) meraih juara 1. Ia pun merasa cukup puas dengan gelaran perdana lomba matematika berbasis HOTS dan bayaran seikhlasnya di wilayah Sukabumi.

“Semoga MOCHI dapat menjadi program tahunan dan materi soalnya pun semakin menantang. Mengingat tantangan kedepan akan semakin beragam,” pungkas Pak Dede.

Sementara itu, Eli Haryati, mengaku bersyukur dan memberikan apresiasi kepada RPM Sukabumi karena telah menyelenggarakan event MOCHI 2018. “Menjadi juara bukanlah hal yang utama, yang terpenting dari itu semua adalah sebuah pengalaman. selain itu kita berharap gelaran “MOCHI”  dapat menjadi pemicu semangat siswa kami untuk meraih prestasi yang lebih gemilang,” ujar pendamping SDN Gunung Puyuh CBM Sukabumi ini.

Berikut daftar pemenang Mathematics of Challenge Sukabumi 2018:

Kelas 4 SD

Juara 1: Kevin Alvitodinova SDN Gunung Puyuh CBM kota Sukabumi.

Juara 2: Hilyatul Aulia Alfira SDIT Al Firdaus

Juara 3: Fanza Salvia Maharani SDN Gunung Puyuh CBM Kota Sukabumi

Kelas 5 SD

Juara 1: Rasya Putra Hidayat SDN Gunung Puyuh CBM kota Sukabumi.

Juara 2: Naifa Ashyatama Makoginta SDN Model.

Juara 3: Fatania Hasya Zulkarnain SDIT Attakwin.

Koresponden: Deni Hamdani (Kepala RPM Sukabumi)

Read more...

Pelatihan Suprarasional dan MNR “Memikat” Mahasiswa IAIN Bengkulu

Foto: Bertempat di LPMP Kota Bengkulu, Prodi Matematika IAIN Bengkulu gelar seminar dengan mengangkat tema “Memaksimalkan Kemampuan Penalaran Generasi Islam melalui Pembelajaran MNR”/Dok. KPM

Bengkulu – Pelatihan Cara Berpikir Suprarasional dan Matematika Nalaria Realistik (MNR) berhasil memikat peserta, khususnya mahasiswa/mahasiswi IAIN Bengkulu. Rasa ingin tahu yang mendalam tentang suprarasional dan MNR inilah membuat pelatihan sukses digelar di LPMP Bengkulu, Rabu-Jumat, 29-31 Agustus 2018 kemarin.

Acara yang dihelat oleh Tadris Matematika Fakultas Tarbiyah dan Tadris IAIN Bengkulu ini memang bertujuan memberikan wadah belajar bagi para guru dan mahasiswa di Bengkulu yang ingin mendalami matematika melalui metode MNR dan SMS. Selain itu, pelatihan ini juga merupakan rangkaian proses pendirian Sekolah Center berbasis pendidikan MNR di Bengkulu.

Ketua Prodi Matematika, Fatrima Santri Syafri mengatakan, matematika memang menjadi momok menakutkan bagi para pelajar. Hal ini kerap menjadi perbincangan yang tak kunjung usai. Akhirnya, pihaknya mencari solusi, yakni dengan menjajal metode cara berpikir suprarasional dan MNR guna meningkatkan kemampuan para guru dan calon guru agar semakin banyak orang yang senang terhadap matematika.

Foto: Salah satu keunikan KPM dalam memberikan pelatihan Matematika Nalaria Realistik, yakni dipadukan melalui sebuah permainan, salah satunya lewat Permainan Berlian Matematika (PBM)/Dok. KPM

“Saya berpikir pelatihan seperti ini harus tersebar ke seluruh Indonesia karena manfaatnya begitu luar biasa,” kata Wahyu Cahyadi, mahasiswa yang mengaku baru pertama kali mengenal Cara Berpikir Suprarasional.

Mahasiswa semester tiga ini menilai pelatihan ini tak hanya cukup sampai di sini. “Perlu ada proses kajian yang mendalam dan waktunya ditambah,” ujarnya kepada tim kontributor.

Ada pula Dina Kamila, mahasiswi IAIN Bengkulu yang semakin tertegun ketika mendapatkan pelatihan Matematika Nalaria Realistik. “Saya pernah belajar matematika, namun pengalaman saya belajar dengan metode MNR ini sungguh berbeda. Ternyata, tidak sesulit apa yang kita pikirkan selama ini,” ujarnya.

Disamping itu, ia berpikir dengan belajar MNR menjadi modal tersendiri agar sukses menapaki kehidupan ini. “Semoga mahasiswa lain (calon guru) mendapatkan kesempatan bagus ini. Karena sayang jika dilewatkan,” kata Dina

Tim Media

Read more...