PELAJARAN DARI TAKZIM KEPADA NABI MUHAMMAD SAW
Waktu masih sekolah dulu, saya memaknai kata takzim atau memuliakan guru adalah dengan cara mencium tangannya ketika bertemu guru, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Waktu itu saya tidak berpikir lebih dalam tentang apa manfaat dari takzim, yang penting bagi saya guru merasa dihormati dan saya dikenal sebagai anak yang sopan. Sebagian teman saya, waktu itu menurut saya tidak semua benar-benar takzim kepada guru, karena walaupun mereka suka mencium tangan guru ketika bertemu, tetapi di belakang suka menceritakan kejelekan guru tersebut.
Setelah kuliah, saya mulai berpikir berbeda tentang makna takzim terutama dari sisi manfaat, karena ada beberapa pengalaman yang membuat saya menyimpulkan bahwa manfaat takzim itu luar biasa. Pengalaman pertama adalah waktu kuliah dulu saya mengidolakan seorang profesor yang menjadi Ketua Tim Olimpiade Matematika Indonesia. Saya tidak pernah mengikuti mata kuliah beliau karena jurusan yang saya ambil waktu itu berbeda dengan jurusan tempat beliau mengajar. Hanya saja, setiap melihat beliau, walaupun jaraknya jauh saya sengaja menghampiri beliau hanya untuk sekedar mencium tangannya dan seperti ada kebahagiaan yang tak terkira ketika bertemu beliau. Sikap seperti itu terus saya lakukan sebagai wujud takzim saya kepada beliau.
Selama berinteraksi, sepertinya beliau melihat potensi saya dalam bidang Matematika, sehingga beliau menyarankan saya untuk serius menekuni Olimpiade Matematika. Atas saran tersebut maka saya mulai memfotokopi dan mempelajari buku-buku Olimpiade Matematika yang beliau miliki yang ada di perpustakaan MIPA. Setelah beliau wafat di bulan Maret tahun 2002, di tahun 2003 saya menjadi pelatih Olimpiade Matematika Kementerian Pendidikan Nasional di level SD. Saya sangat menyadari posisi menjadi pelatih nasional ini diperoleh karena berkah dari beliau yang disebabkan saya takzim kepada beliau. Sebenarnya banyak kisah manfaat dari takzim yang saya alami ketika berinteraksi dengan orang-orang yang saya anggap guru, tapi saya cukup memberikan satu contoh saja sebagai bahan renungan kita semua. Saya akan coba menjelaskan lebih lengkap tentang takzim agar kita semua bisa lebih merasakan manfaatnya.
Berdasarkan pengalaman saya, takzim itu bukan hanya mencium tangan, tetapi juga mengikuti atau melaksanakan apa yang menjadi nasehat dari orang yang kita takzimi. Selain itu kita tidak boleh menjelek-jelekkan orang yang kita takzimi baik di depan maupun di belakang, usahakan selalu menjaga nama baik orang yang kita takzimi. Jika takzim kepada seseorang upayakan pula untuk mengajak keluarga atau murid atau pengikut kita untuk juga takzim kepada beliau. Jika kita melaksanakan hal-hal tersebut, berdasarkan pengalaman yang saya alami maka kelebihan orang yang kita takzimi akan menular ke kita.
Saya merenungi makna takzim ini di bulan yang spesial yaitu bulan Rabiul Awal, di bulan ini lahir manusia agung, manusia terbaik sepanjang masa dan manusia yang menjadi kekasih Allah yaitu Nabi besar Muhammad SAW. Seharusnya umat Islam mentakzimi atau memuliakan Nabi Muhammad SAW, sebab manfaatnya sangat besar bagi umat Islam baik di dunia maupun di akhirat. Wujud memuliakan Nabi Muhammad adalah dengan berselawat kepada Nabi Muhammad SAW dan mengikuti sunah Nabi Muhammad SAW.
Berselawat kepada Nabi mempunyai manfaat yang sangat besar, berdasarkan yang saya kutip dari berbagai sumber manfaat selawat kepada Nabi di antaranya adalah mendapatkan balasan selawat dari Allah, mendapatkan sambutan selawat dari Rasulullah, Malaikat turut membaca selawat, meningkatkan derajat, mendapatkan pahala, mendapatkan ampunan dosa, menjadi penghibur di alam kubur, mendapatkan syafaat Rasulullah, menghapuskan kefakiran, mengalirkan keberkahan. Begitu banyak manfaat dari selawat, oleh karena itu jangan pernah satu hari pun kita hidup tanpa pernah berselawat kepada Nabi, terutama di bulan Rabiul Awal, bulan kelahirannya Nabi.
Mengikuti sunah Nabi Muhammad SAW merupakan bukti keimanan kepada Nabi Muhammad SAW. Sebagai umat Islam kita harus mengikuti beliau dalam segala sisi kehidupannya, selalu menaati beliau baik dalam perintah maupun dalam larangannya. Taat kepada Nabi Muhammad SAW sebagai wujud taat kepada Allah. Manfaat yang akan diperoleh jika melaksanakan sunah Nabi Muhammad SAW berdasarkan yang saya kutip dari berbagai sumber di antaranya adalah akan diberikan kebaikan dunia dan akan menemani Nabi Muhammad SAW di surga.
Hal yang nanti akan dirasakan bagi manusia yang takzim atau memuliakan Nabi Muhammad SAW adalah kelebihan-kelebihan Nabi Muhammad SAW akan menular kepada orang tersebut. Tentunya ketika ketularan kelebihan-kelebihan manusia terbaik sepanjang masa maka orang tersebut bisa menjadi manusia terbaik di masa itu sesuai dengan keahliannya. Nasihat terakhir ini termasuk untuk diri saya sendiri adalah, siapa pun kita, apa pun profesi kita, mari kita semua untuk takzim kepada guru-guru kita dan jika kita ingin menjadi orang terbaik di posisi kita saat ini atau di jaman ini, maka mari kita biasakan berselawat kepada Nabi Muhammad SAW dan mengikuti sunah Nabi Muhammad SAW.
Bogor, 11 Oktober 2022
Bang Read1