Menu
RSS
Banner Top Topik Sepekan

MGMP Matematika Pasar Rebo Mendalami Cara Berpikir Supra Rasional

Foto: Hujan yang mengguyur wilayah Bogor tidak menyurutkan semangat 23 guru yang tergabung dalam MGMP Matematika Se-Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur II untuk mengikuti Pelatihan Kompetensi Guru Matematika di kantor Klinik Pendidikan MIPA (KPM), Jalan Raya Laladon, Ciomas, Kab.Bogor, pada hari Rabu (20/12/2017).

Bogorplus.com-Ciomas-Kab.Bogor – Hujan yang mengguyur wilayah Bogor tidak menyurutkan semangat 23 guru yang tergabung dalam MGMP Matematika Se-Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur II untuk mengikuti Pelatihan Kompetensi Guru Matematika di kantor Klinik Pendidikan MIPA (KPM), Jalan Raya Laladon, Ciomas, Kab.Bogor, pada hari Rabu (20/12/2017).

Tepat pada pukul 09.30 WIB, setibanya di Kantor Klinik Pendidikan MIPA (KPM), tim MGMP yang datang menggunakan bus disambut penuh hangat oleh perwakilan KPM. Setelah menyapa para staf dan pelatih, peserta langsung menuju ruang pelatihan yang telah disediakan.

Foto: Peserta MGMP Matematika memadati ruang pelatihan yang telah disediakan tim Klinik Pendidikan MIPA

Pada pelatihan kali ini, ternyata para peserta dibuat terpana dengan materi buah gagasan Raden Ridwan Hasan Saputra, yakni “Strategi Menjadi Guru yang Berkah melalui Cara Berpikir Suprarasional” yang disajikan Bapak Ryky Tunggal Saputra Aji. Selama lebih dari satu jam pelatihan berlangsung, para peserta sangat antusias dan menyimak materi dengan saksama.

Foto: Bapak Ryky Tunggal Saputra Aji Tengah Menyampaikan Strategi Sukses Menjadi Guru Yang Berkah Dengan Cara Berpikir Supra Rasional

Bapak Agus Sumarsono, sosok guru asal SMP Negeri 179 Jakarta, mengungkapkan kekagumannya terhadap cara berpikir Suprarasional. Pak Agus meyakini apabila diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, tentunya akan menjadi pedoman hidup yang jauh lebih bermanfaat daripada pola pikir sebelumnya. “Namun faktanya, selama ini kita hanya berpikir rasional untuk mendapatkan apa yang kita inginkan, jarang memikirkan apa yang sudah kita perbuat untuk kemaslahatan bersama."

“Profesi guru adalah pekerjaan mulia. Maka, semakin banyak kita memberikan ilmu yang bermanfaat, semakin bertambah pula tabungan jiwa yang akan kita peroleh. Mengapa demikian, karena apa yang telah kita perbuat merupakan bekal kita juga untuk kehidupan di masa yang akan datang (akhirat),” pungkasnya.

Sejalan dengan pemikiran Pak Agus, guru matematika dari MTS Negeri 33 Jakarta Timur, Ibu Sri Wuryaningsih telah menjatuhkan pilihannya untuk menyebarkan metode belajar KPM kepada masyarakat sekitar. Selain itu, ia pun berpesan bahwa guru merupakan garda terdepan untuk membangun sebuah peradaban manusia yang hebat. “Sejatinya, apabila menggunakan cara berpikir suprarasional dan mengajar dengan penuh keikhlasan,  seorang guru sudah membawa 3 tabungan kebaikan, yakni, sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak yang saleh yang akan selalu mendoakan,” tutupnya.

Sumber: Tim Diklat KPM

back to top
Topik Banner Bottom
ads by bogorplus.com